Serang (Antara News) - Kader Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Banten siap membantu mengurangi penderita gizi buruk dan kematian ibu melahirkan.

"Kami siap berperan aktif membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam peningkatan SDM dan peningkatan gizi masyarakat," kata Pembina Tim PKK Provinsi Banten Dewi Indriati Rano usai membuka "Pertemuan Advokasi dan Kordinasi Program Gizi bersama Lintas Sektor Tingkat Provinsi Banten" di Cilegon, Selasa.

Ia mengatakan, percepatan peningkaatna gizi masyarakat untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan lebih baik, menjadi tanggungjawab semua pihak.

Ia juga meminta kabupaten/kota lebih meningkatkan anggaran kesehatan khususnya untuk peningkatan gizi masyarakat.

"Balita dan ibu hamil harus menjadi perhatian khusus dalam masalah kesehatan gizi," kata Dewi.

Ia mengatakan, PKK dengan tenaga dan data yang dimiliki siap membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi dan advokasi program peningkatan gizi masyarakat.

Pihaknya juga siap bersinergi dengan dinas kesehatan Provinsi Banten dalam upaya mengurangi kematian ibu dan anak terutama yang disebabkan kekurangan gizi ataupun gizi buruk.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten HM Yanuar mengatakan, angka gizi buruk di Banten pada Tahun 2015 mencapai 1050 balita yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Banten.

"Paling banyak kasusu gizi buruk ada di Kabupaten Serang. Dibanding tahun sebelumnya gizi buruk di Bante jelas menurun," kata Yanuar.

Sedangkan kematian ibu di Banten, kata Yanuar, dalam peringkat ke empat secara nasionalm. Artinya angka kematian ibu di Banten terbilang masih tinggi, oleh karena itu Dinkes Banten terus melakukan upaya-upaya menekan angka kematian ibu dan anak.

"Penyebabnya memang karena kekurangan gizi ibu disaat kehamilan. Ini menyebabkan kematian ibu dan anak masih tinggi. Memang karena faktor utamanya persoalan ekonomi dan juga ketidaktahuan si ibu," kata Yanuar.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016