Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten berupaya menjaga stabilitas harga pangan saat menjelang perayaan Idul Adha 2023 dengan melakukan monitoring dan koordinasi bersama agen di pasar.
"Upaya kami adalah terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok telur dengan berkoordinasi bersama agen di pasar," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Pemkab Tangerang tingkatkan jalan wisata menuju Pulo Cangkir
Ia menyebutkan, dalam memastikan kestabilan harga pangan tersebut, pemerintah daerah (pemda) memprioritaskan empat aspek diantaranya adalah stok, ketersediaan pasokan, distribusi dan stabilitas harga.
Oleh karenanya, pihaknya pun terus melakukan koordinasi serta monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan yang ada di pasaran tiap minggunya.
"Jadi dengan monitoring itu, kita nantinya bisa mengantisipasi dan mengendalikan kestabilan harga pangan," katanya.
Ia menyebutkan, dari sisi aspek pasokan pemerintah saat ini juga telah banyak melibatkan pengusaha utamanya yang ada di bidang sektoral. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah menjaminnya ketersediaan bahan pokok aman.
Kemudian, di sisi distribusi, pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha atau agen-agen di pasar. Sehingga nantinya pendistribusian seluruh kebutuhan pangan dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di wilayahnya tersebut.
"Seperti contoh kita mengupayakan pemenuhan stok di pasaran serta dengan peternak ayam petelur agar bekerjasama dalam menjaga produksi telur untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Adapun untuk fokus utama dalam pengendalian harga pangan yang saat ini mengalami kenaikan signifikan dan tidak terkendali yaitu pada komoditi telur ayam. Dimana, jangkauan harga di pasaran telah menembus Rp32 ribu per kilogramnya.
"Harga telur tidak bisa dikendalikan secara parsial, butuh kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan penurunan atau penyesuaian harga telur di masyarakat," ungkapnya.
Selanjutnya, kata dia, prioritas pengendalian lainnya yaitu pada harga cabai. Yang mana kenaikannya dari Rp30 ribu, naik menjadi Rp48 ribu per kilogramnya, Kemudian bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan Rp36 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg.
"Untuk harga bawang putih dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram dan daging ayam ras dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp55 ribu per kilogram-nya," ujarnya.
Sementara, beras, gula pasir, minyak goreng, kacang kedelai, tepung dan sebagainya rata-rata stoknya cukup tersedia dan harga stabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Upaya kami adalah terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok telur dengan berkoordinasi bersama agen di pasar," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Pemkab Tangerang tingkatkan jalan wisata menuju Pulo Cangkir
Ia menyebutkan, dalam memastikan kestabilan harga pangan tersebut, pemerintah daerah (pemda) memprioritaskan empat aspek diantaranya adalah stok, ketersediaan pasokan, distribusi dan stabilitas harga.
Oleh karenanya, pihaknya pun terus melakukan koordinasi serta monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan yang ada di pasaran tiap minggunya.
"Jadi dengan monitoring itu, kita nantinya bisa mengantisipasi dan mengendalikan kestabilan harga pangan," katanya.
Ia menyebutkan, dari sisi aspek pasokan pemerintah saat ini juga telah banyak melibatkan pengusaha utamanya yang ada di bidang sektoral. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah menjaminnya ketersediaan bahan pokok aman.
Kemudian, di sisi distribusi, pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha atau agen-agen di pasar. Sehingga nantinya pendistribusian seluruh kebutuhan pangan dapat menjangkau seluruh masyarakat yang ada di wilayahnya tersebut.
"Seperti contoh kita mengupayakan pemenuhan stok di pasaran serta dengan peternak ayam petelur agar bekerjasama dalam menjaga produksi telur untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Adapun untuk fokus utama dalam pengendalian harga pangan yang saat ini mengalami kenaikan signifikan dan tidak terkendali yaitu pada komoditi telur ayam. Dimana, jangkauan harga di pasaran telah menembus Rp32 ribu per kilogramnya.
"Harga telur tidak bisa dikendalikan secara parsial, butuh kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan penurunan atau penyesuaian harga telur di masyarakat," ungkapnya.
Selanjutnya, kata dia, prioritas pengendalian lainnya yaitu pada harga cabai. Yang mana kenaikannya dari Rp30 ribu, naik menjadi Rp48 ribu per kilogramnya, Kemudian bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan Rp36 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg.
"Untuk harga bawang putih dari Rp28 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram dan daging ayam ras dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp55 ribu per kilogram-nya," ujarnya.
Sementara, beras, gula pasir, minyak goreng, kacang kedelai, tepung dan sebagainya rata-rata stoknya cukup tersedia dan harga stabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023