Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi para petani yang sukses menggelar panen raya di Desa Laban, Kecamatan Tirtayasa,  karena mampu menghasilkan gabah hingga 9 ton per hektare.

Pada panen raya yang digelar pada Kamis (16/3) tersebut turut mendampingi Bupati Serang, Komandan Distrik Militer (Kodim) 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo dan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum. 

Kegiatan yang bertajuk Panen Raya Ketahanan Pangan Program BIOS-44 itu diharapkan bisa mendorong agar generasi muda atau millenial mau menjadi petani. 

”Panen raya ini tahun kedua oleh kelompok tani di bawah binaan pendamping Mastani. Hasilnya alhamdulillah, konsisten 9 ton per hektare. Ini akan menjadi role model menangani area pertanian sawah di daerah dataran Serang Utara,” ujar Tatu kepada wartawan.

Turut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo, para pendamping petani Mastani (PT. Manunggal Agribisnis Sejahtera), dan puluhan petani di Desa Laban.

Panen raya di Desa Laban sendiri kurang lebih seluas 200 hektare yang digarap bersama para petani. Kata Tatu, nanti akan diduplikasi ke desa lainnya. Dirinya bersyukur dengan adanya metode baru meningkatkan hasil panen yang berdampak terhadap penghasilan petani. 

”Karena kita tahu wilayah pertanian di Kabupaten Serang juga cukup luas,” katanya.

Tatu memastikan, dengan hasil panen yang maksimal, bukan hanya menjadi role model untuk desa lain di Kecamatan Tirtayasa. Melainkan menjadi role model untuk kecamatan lain di Kabupaten Serang. 

”Dengan hasil yang bagus ini kita akan lakukan juga di kecamatan lain,” ucapnya.

Akan tetapi yang terpenting, kata Tatu saat ini tengah mendorong para petani muda generasi milenial masuk ke pertanian. Sebab bertani cukup menguntungkan.

"Kalau dari sisi penghasilan sudah bagus, saya rasa tidak usah dipaksa-paksa anak muda masuk pertanian. Pemda akan bersinergi dengan perusahaan mana pun yang bisa meningkatkan pertanian baik dari kuantitas, maupun kualitas,” tegasnya.

Tatu menargetkan Kabupaten terus mengejar peningkatan produksi sebagai penyumbang ketahanan pangan nasional. 

”Saya sampaikan ke petani saat berdiskusi, harus naik terus dari kuantitasnya. Kemudian kalau kualitasnya, banyak variates-variates baru, nanti kita ketemu variates mana, kita mau mainnya,” papar Tatu.

Dandim 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur mengatakan, dengan Program BIOS-44, keuntungan para petani bertambah. 

”Selanjutnya kami punya 150 hektare pendampingan di Kabupaten Serang,” ucapnya.

Menurut Catur, jika semua wilayah di Kabupaten Serang gunakan sistem tersebut, maka akan jadi lumbung padi nasional. 

”Kami dengar Pak Presiden Jokowi menyampaikan inflasi ada dua hal pemicunya, yakni cabai dan beras, ini langkah strategis Ibu Bupati,” katanya.

Ia mengatakan, dalam pendampingan tersebut, pihaknya ada program petani milenial dengan teknologi dari Bandung dan Cipayung. 

”Kami harap dukungan Ibu Bupati, dan Kabupaten Serang bisa terus jadi lumbung pangan nasional. Sekarang Banten peringkat delapan, Kabupaten Serang termasuk lumbung pangan Banten,” katanya.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023