Gubernur Banten Berikan Santunan Bagi 29 Perintis Kemerdekaan

Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno memberikan santunan bagi keluarga 29 orang pejuang perintis Kemerdekaan yang ada di Provinsi Banten, salah satunya janda perintis kemerdekaan bernama Atinah (85) di Kampung Cimeong, Kecamatan Baros Kabupaten Serang, Selasa.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional tingkat Provinsi Banten digelar dengan berbagai kegiatan, seperti apel instansional, ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan  (TMP) Ciceri Kota Serang,  dan santunan ke kediaman Atinah istri dari Sarikam (Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia) di Kp. Cimeong, Desa Sukameah, Rt. 011/04 Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. 

"Saya atas nama pribadi dan juga sebagai Gubernur Banten menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih atas jasa-jasa para pejuang perintis kemerdekaan di Banten," kata Gubernur Banten Rano Karno saat melakukan kunjungan tersebut.

Dalam kegiatan ini, Gubernur mengungkapkan,  kunjungan ke kediaman salah satu pejuang kemerdekaan  tersebut sengaja dilakukan untuk mengapresiasi jasa para pejuang kemerdekaan.

"Tahun ini kebetulan ke salah satu keluarga pejuang, tahun depan ke rumah pejuang lainnya. Total di Banten ada 29 keluarga pejuang di Banten,” katanya.

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur  memberikan santunan berupa sembako dan uang tunai kepada keluarga pejuang. Selain itu, Gubernur  memberikan umroh gratis bagi dua anggota keluarga Sarikam.

"Kalau boleh saya ngomong, yang diberi umroh hanya keluarga ini saja, yang lain hanya santunan," kata Rano.

Sementara itu, Atinah yang sudah berusia sekitar 85 tahun terlihat senang atas kunjungan Gubernur Banten tersebut dan pemberian umroh gratis yang diberikan kepadanya.

"Alhamdulilahirobilalamin, terima kasih Pak, terima kasih,” kata Atinah sambil membungkuk.?

Saat diminta untuk menceritakan perjuangan sang suami, Atinah nampak tak kuasa menahan kesedihan dan hampir tidak mampu bicara.

"Bapak dulu pernah diusir selama 20 tahun, lima tahun diantarnya pernah dibawa ke Nusakambangan," kata Syarif Hidayatullah, anak kedua Sarikam (Alm) dan Atinah.