Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten menerima alokasi tambahan 1.001 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian untuk menekan angka penukaran penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) pada hewan ternak di daerah itu.
"Kami sudah menerima alokasi dosis vaksin dari Kementerian Pertanian sebanyak 800 dosis, ditambah dari bantuan Perusahaan sebanyak 300 dosis. Jadi total ada sekitar 1.001 dosis vaksin," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, drh Joko Ismadi di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Kerja bakti massal di Kabupaten Tangerang pecahkan rekor MURI
Ia mengatakan dari jatah ribuan dosis vaksin LSD ini nantinya akan disalurkan secara masif terhadap jumlah total dari polpulasi hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang.
Selain itu, lanjut dia, dari jumlah vaksin tersebut, pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi hanya untuk hewan ternak berkaki empat, seperti sapi dan kerbau.
"Saat ini kita sudah secara masif melaksanakan vaksinasi, terutama kita berikan terhadap hewan ternak jenis sapi karena hewan ini sangat rentan terkena virus," katanya.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Tangerang sendiri sejak akhir Desember 2022 sampai saat ini sudah ditemukan sebanyak 30 kasus hewan ternak yang terjangkit penyakit kulit berbenjol atau LSD.
Dimana, dari kasus itu pun terus terjadi penambahan dengan terlokalisir di dua wilayah kecamatan, diantaranya yaitu di Tigaraksa dan Solear.
Kemudian, kata Joko, meski terjadi peningkatan kasus, hingga kini belum ada laporan resmi terkait sapi yang mati akibat terjangkit virus tersebut.
"Jadi untuk kasus ini kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," tuturnya.
Kendati demikian, sebagai upaya penanganan, pihaknya bersama dengan instansi terkait telah menetapkan metode pencegahan seperti pengetatan pemeriksaan lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit maupun ternak baru serta melaksanakan pengobatan terhadap ternak yang terpapar.
"Dan kami mengimbau agar peternak tetap menjaga kebersihan kandang dengan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan dan memberikan pakan ternak yang baik sehingga sapi tetap sehat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kami sudah menerima alokasi dosis vaksin dari Kementerian Pertanian sebanyak 800 dosis, ditambah dari bantuan Perusahaan sebanyak 300 dosis. Jadi total ada sekitar 1.001 dosis vaksin," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, drh Joko Ismadi di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Kerja bakti massal di Kabupaten Tangerang pecahkan rekor MURI
Ia mengatakan dari jatah ribuan dosis vaksin LSD ini nantinya akan disalurkan secara masif terhadap jumlah total dari polpulasi hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang.
Selain itu, lanjut dia, dari jumlah vaksin tersebut, pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi hanya untuk hewan ternak berkaki empat, seperti sapi dan kerbau.
"Saat ini kita sudah secara masif melaksanakan vaksinasi, terutama kita berikan terhadap hewan ternak jenis sapi karena hewan ini sangat rentan terkena virus," katanya.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Tangerang sendiri sejak akhir Desember 2022 sampai saat ini sudah ditemukan sebanyak 30 kasus hewan ternak yang terjangkit penyakit kulit berbenjol atau LSD.
Dimana, dari kasus itu pun terus terjadi penambahan dengan terlokalisir di dua wilayah kecamatan, diantaranya yaitu di Tigaraksa dan Solear.
Kemudian, kata Joko, meski terjadi peningkatan kasus, hingga kini belum ada laporan resmi terkait sapi yang mati akibat terjangkit virus tersebut.
"Jadi untuk kasus ini kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih. Tapi, bagi kandang yang bersih itu tingkat penularannya sangat sedikit," tuturnya.
Kendati demikian, sebagai upaya penanganan, pihaknya bersama dengan instansi terkait telah menetapkan metode pencegahan seperti pengetatan pemeriksaan lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit maupun ternak baru serta melaksanakan pengobatan terhadap ternak yang terpapar.
"Dan kami mengimbau agar peternak tetap menjaga kebersihan kandang dengan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan dan memberikan pakan ternak yang baik sehingga sapi tetap sehat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023