Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten mencatat dari hasil skrining sedikitnya 37 warga di wilayah itu terinfeksi penyakit tuberkulosis (TBC).
"Dari pelaksanaan skrining kesehatan terhadap 127 orang warga Kecamatan Sepatan, hasilnya sebanyak 37 orang terinfeksi TBC," kata Kepala Puskesmas Sepatan, Kabupaten Tangerang David di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Kemenag Kabupaten Tangerang jelaskan kuota haji 2023 sebanyak 2.200 orang
Menurut dia, temuan kasus TBC yang ada di Kecamatan Sepatan ini merupakan hasil deteksi dini atau skrining terhadap 127 warga setempat yang terindikasi menderita TBC.
Dalam kegiatan skrining tersebut, lanjut dia, meliputi pemeriksaan X-Ray, TCM (Test Cepat Molekuler) atau disebut pemeriksaan dahak, TST (Tuberkulin Skin Test) atau disebut Test Mantoux dan TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis).
"Kegiatan skrining itu melibatkan tim dari Puskesmas Sepatan, yakni dokter, petugas TB, petugas laboratorium, petugas gizi, kader keping emas, kader pos gizi, kader TB, dan tim dari Kemenkes RI," katanya.
Ia menyebutkan dari 37 orang yang dinyatakan terinfeksi tuberkulosis tersebut, rata-rata mereka tertular dari keluarga terdekatnya yang juga menderita TBC.
"Warga yang diskrining ini merupakan orang-orang terdekat para penderita TBC atau keluarga terdekat yang kontak erat dengan pasien penderita TB Paru," ujarnya.
Ia mengungkapkan bagi masyarakat yang terdiagnosa TBC akan langsung mendapatkan penanganan oleh Puskesmas Sepatan dan menjalani perawatan selama enam bulan.
"Di Puskesmas ada obatnya, dan proses pengobatannya selama enam bulan," tuturnya.
Ia menambahkan jika masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya warga Kecamatan Sepatan harus mengenali gejala awal TBC pada seseorang, di antaranya berupa batuk berdahak terus-menerus selama dua sampai tiga minggu atau lebih, sesak napas, nyeri di dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
"Biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. Jadi, apabila ada gejala batuk lebih dari dua minggu tidak sembuh, sebaiknya segera periksa kesehatan ke Puskesmas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Dari pelaksanaan skrining kesehatan terhadap 127 orang warga Kecamatan Sepatan, hasilnya sebanyak 37 orang terinfeksi TBC," kata Kepala Puskesmas Sepatan, Kabupaten Tangerang David di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Kemenag Kabupaten Tangerang jelaskan kuota haji 2023 sebanyak 2.200 orang
Menurut dia, temuan kasus TBC yang ada di Kecamatan Sepatan ini merupakan hasil deteksi dini atau skrining terhadap 127 warga setempat yang terindikasi menderita TBC.
Dalam kegiatan skrining tersebut, lanjut dia, meliputi pemeriksaan X-Ray, TCM (Test Cepat Molekuler) atau disebut pemeriksaan dahak, TST (Tuberkulin Skin Test) atau disebut Test Mantoux dan TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis).
"Kegiatan skrining itu melibatkan tim dari Puskesmas Sepatan, yakni dokter, petugas TB, petugas laboratorium, petugas gizi, kader keping emas, kader pos gizi, kader TB, dan tim dari Kemenkes RI," katanya.
Ia menyebutkan dari 37 orang yang dinyatakan terinfeksi tuberkulosis tersebut, rata-rata mereka tertular dari keluarga terdekatnya yang juga menderita TBC.
"Warga yang diskrining ini merupakan orang-orang terdekat para penderita TBC atau keluarga terdekat yang kontak erat dengan pasien penderita TB Paru," ujarnya.
Ia mengungkapkan bagi masyarakat yang terdiagnosa TBC akan langsung mendapatkan penanganan oleh Puskesmas Sepatan dan menjalani perawatan selama enam bulan.
"Di Puskesmas ada obatnya, dan proses pengobatannya selama enam bulan," tuturnya.
Ia menambahkan jika masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya warga Kecamatan Sepatan harus mengenali gejala awal TBC pada seseorang, di antaranya berupa batuk berdahak terus-menerus selama dua sampai tiga minggu atau lebih, sesak napas, nyeri di dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
"Biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. Jadi, apabila ada gejala batuk lebih dari dua minggu tidak sembuh, sebaiknya segera periksa kesehatan ke Puskesmas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023