Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menurunkan tim untuk membantu penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor di bagian wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang pada Selasa.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Rabu, mengatakan bahwa BPBD sesuai arahan dari Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar menurunkan tim beranggotakan 12 orang dan peralatan pendukung upaya evakuasi ke daerah yang terdampak bencana alam.

Baca juga: Banjir di lima kecamatan di Lebak mulai surut

"Tidak hanya dari BPBD Provinsi, kita juga berkolaborasi dengan personel BPBD Kabupaten Lebak, relawan kebencanaan, termasuk juga dari TNI dan Polri. Kita sudah buka posko di sana," kata Nana.

Menurut data yang dihimpun oleh BPBD, ia mengatakan, tanah longsor terjadi di beberapa bagian wilayah Kabupaten Lebak, termasuk Kampung Palendeng di Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang; Cibeunyer Hilir di Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik; dan Desa Parahiang di Kecamatan Leuwidamar.

Bencana banjir, menurut data BPBD, melanda Desa Kesik, Cidahu, dan Ciruji di Kecamatan Banjarsari; Desa Gunung Anten, Girimukti, Inten Jaya, dan Jayasari di Kecamatan Cimarga; serta Desa Kalanganyar di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.

Bencana alam juga terjadi di bagian wilayah Lebak yang lain.

Pergeseran tanah terjadi di Kampung Pajagan, Desa Cimayang, Kecamatan Bojongmanik, dan Desa Kujangsari di Kecamatan Cileles. Selain itu ada pepohonan yang tumbang di Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga, dan bagian ruas jalan Rangkasbitung-Malingping di Kecamatan Gunung Kencana.

Sementara di wilayah Kabupaten Pandeglang, menurut laporan sementara yang masuk ke BPBD, tanah longsor terjadi di Desa Ciodeng dan Pasirtenjo di Kecamatan Sindangresmi serta Desa Cimanggu di Kecamatan Cimanggu.

Hujan lebat menyebabkan satu rumah roboh di Kampung Rancawalang, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, hujan lebat menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang.

Banjir melanda Kampung Sukamaju, Renghas, Karet, dan Jalupang di Desa Citeureup serta Kampung Sawah di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang.

Desa Karyasari di Kecamatan Sukaresmi; Kampung Cibintarok di Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang; serta Desa Tarumanegara di Kecamatan Cigeulis juga dilanda banjir.

Di Kampung Cimoyan di Desa Ciherang dan Kampung Cilamis di Desa Sukasaba, hujan menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman penduduk.

"Saat ini kami masih melakukan asesmen terhadap jumlah kerusakan dan korban dari bencana alam itu," kata Nana.

Ia mengutip informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menyebutkan bahwa bagian wilayah Provinsi Banten sampai Februari 2023 diprakirakan masih mengalami curah hujan maksimum.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar sudah mengajukan permohonan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mengurangi dampak peningkatan curah hujan.

"Tadi pagi juga sudah dilakukan TMC oleh BRIN dan TNI AU, yang bekerja sama dengan BMKG dan BNPB, di sekitar Selat Sunda bagian barat, yang meliputi Kabupaten Pandeglang dan Serang, dengan menabur 800 kg garam atau NaCl. Untuk Kabupaten Lebak dan lainnya akan segera dijadwalkan," katanya.

 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023