Serang (Antara News) - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten Oong Syahroni mengatakan stok pangan masih mencukupi sampai dengan awal 2016 tidak terpengaruh kemarau.

"Stok pangan di Provinsi Banten  tidak ada masalah dan hasil produksi gabah panen 2015 melimpah hingga 2,1 juta ton gabah kering pungut," kata Oong Syahroni di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini stok beras di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Banten melimpah dan tidak terjadi kelangkaan.

Beras lokal masih membanjiri pasar, seperti di Kota Serang,Cilegon, Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Tangerang.

Karena itu, pihaknya menjamin kemarau yang terjadi saat ini tidak menimbulkan terhadap kerawanan pangan.

Produksi pangan di Provinsi Banten sudah mencapai 2,1 juta ton GKP dari hasil tanam Februari-Mei 2015 dan dipastikan musim panen Agustus-Sepetember mendatang bisa terealisasi tiga juta ton itu.

"Kami yakin ketersedian beras di Banten tidak bermasalah, meskipun saat ini dilanda kekeringan," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya antisipasi dampak kekeringan dengan memberikan bantuan pompanisasi kepada petani yang mengalami kekeringan.

Bantuan pompanisasi tersebut untuk menyelamatkan tanaman padi yang terkena kekeringan.

Pompanisasi itu bisa menyedot air bawah tanah juga sungai-sungai untuk dialiri ke lahan persawahan.

Kekeringan ini, kata dia, masih bersipat lokal karena ada beberapa lokasi masih banyak pengairan.

"Kami mencatat sawah yang mengalami kekeringan itu tidak mengancam terjadi kerawanan pangan karena terus dilakukan upaya pompanisasi itu," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya optimistis target swasembada pangan di Banten yang ditargetkan tiga juta ton GKP tercapai dan kekeringan belum menjadikan ancaman gagal panen.

Untuk itu, pihaknya mengajak 7.000 kelompok tani agar melakukan gerakan tanam pada September mendatang.

Saat ini, kekeringan hanya menimpa areal persawahan yang marginal tanpa memiliki pengairan maupun air permukaan.

Namun, persawahan yang memiliki sumber air bisa dilakukan pompanisasi sehingga dapat mendukung swasembada beras.

"Kami yakin kekeringan ini hanya sebagian kecil yang mengalami gagal panen," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lebak Dade Yan Apriandi mengataka sebagian besar saluran irigasi di daerah ini tidak mengalami kekeringan dan bisa menyelamatkan tanaman padi hingga panen September 2015.

Pihaknya juga terus melakukan pompanisasi dengan cara menyedot air permukaan untuk mengaliri areal persawahan.

Saat ini, areal persawahan sudah teraliri air, seperti di Gununganten dan Blok Pariuk Kecamatan Kalanganyar juga Blok Tambak Bayah Kecamatan Cibadak.

Selain itu juga di areal persawahan di Kecamatan Wanasalam dan Malingping.

Mereka petani bisa melakukan pompanisasi dengan menyedot air dari sejumlah sungai, waduk, situ dan irigasi.

Pelaksanaan pompanisasi itu dibantu oleh Dinas Pertanian, BPBD, TNI dan penyuluh pertanian.

"Kami berharap kemarau ini tidak berlangsung lama, sehinga petani bisa memanen padi tepat waktu sesuai dengan jadwal kalender tanam," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015