PT Astra Land Indonesia melalui anak usaha PT Lazuli Karya Sarana mengembangkan hunian skala kota di atas lahan seluas 50 hektare di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Pengembangan lahan seluas 50 hektare merupakan hasil akuisisi dari PT Delta Mega Persada anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk," kata Presiden Direktur PT Astra Land Indonesia Wibowo Muljono di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Astra Land Indonesia raih empat penghargaan IPA 2021

Wibowo mengatakan penandatanganan akta jual beli (AJB) tanah tahap pertama telah dilakukan

PT Astra Land Indonesia sendiri merupakan perusahaan joint venture antara Astra Property dan Hongkong Land.

"Saat ini, kondisi industri properti mulai kembali menggeliat. Bila mengacu pada hal tersebut, maka ini merupakan momentum yang tepat bagi kami untuk mengembangkan portofolio proyek properti yang kami miliki. Jabodetabek masih menjadi prioritas lokasi bagi kami dan Tangerang memiliki lokasi yang strategis sebagai penopang Ibu Kota (Jakarta), serta didukung oleh berbagai infrastruktur transportasi. Ini menjadikan Tangerang daerah yang sangat ideal untuk mengembangkan proyek properti," kata Wibowo.

Tangerang merupakan daerah yang terus berkembang. Sebagai Kota Satelit, Tangerang memiliki sederet kelebihan akses transportasi dan fasilitas umum lainnya, seperti pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tentu menjadi daya tarik utama bagi para calon konsumen dalam mencari hunian.

Khusus untuk wilayah Cikupa, belakangan pertumbuhan industri properti di bagian barat Jakarta ini berkembang cukup pesat. Letaknya yang tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Jakarta, serta didukung oleh kemudahan akses dengan empat jalur tol plus future MRT, membuatnya menjadi lokasi yang ideal bagi para pencari hunian.

Empat akses terdekat dengan empat pintu masuk tol untuk menjangkau berbagai aktivitas yakni pintu tol ke arah Jakarta; pintu tol arah Serang – Banten; arah Bandara Soekarno Hatta; dan ke arah selatan, yakni ke jurusan Balaraja, Serpong, dan BSD (Bumi Serpong Damai).

Akses dari dan menuju Cikupa, ke depannya juga akan semakin mudah dengan kehadiran pembangunan MRT Fase III Timur-Barat, yang tak hanya menghubungkan Balaraja – Tangerang sampai ke Cikarang, namun sampai ke jurusan Kota dan Lebak Bulus.

Dengan bank tanah 50 hektare, PT Lazuli Karya Sarana siap mengembangkannya untuk pembangunan township (kota mandiri) dengan menawarkan produk utamarumah tapak dan produk komersial.

"Kami menyasar generasi milenial, keluarga muda, dan kaum eksekutif, proyek township ini akan hadir dengan menonjolkan konsep hunian bernuansa alam yang asri dan segar," kata Wibowo.

PT Lazuli Karya Sarana berupaya untuk mengakomodasi gaya hidup masyarakat urban saat ini, yang memiliki kepedulian cukup tinggi untuk membeli hunian dengan suasana alam yang tenang dan asri, yang mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  

Pembangunan residensial akan berpedoman pada prinsip pembangunan yang memadukan keindahan, ruang hijau, dan lingkungan yang menyenangkan.

"Di tengah padatnya aktivitas, bagi masyarakat urban, saat ini fungsi hunian bukan lagi menjadi sekadar tempat tinggal, tapi bagaimana mereka sepenuhnya dapat menjalani hidup dengan berkualitas," ujar Wibowo.

Selain itu, hunian juga akan dirancang untuk mendukung gaya hidup generasi muda saat ini yang mobile, technology savvy, dan sebagian besar relatif bebas dari kebutuhan bekerja di satu tempat saja. Hunian akan mengakomodir gaya hidup baru "work from home" yang mana penghuni dapat belajar atau bekerja dengan nyaman di rumah.

Dengan nilai pengembangan proyek sebesar Rp6 triliun, pembangunan township oleh PT Lazuli Karya Sarana akan berlangsung selama 12 tahun dengan persiapan pengerjaan proyek dimulai pada akhir tahun 2022. Peluncuran klaster pertama akan dilakukan pada  kuartal keempat 2023.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022