Pemerintah Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten berupaya menurunkan angka kasus stunting di wilayahnya menjadi 14 persen pada 2024.

Menurut Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang Agus Husen Setiawan di Tangerang, Senin, angka kasus stunting di Kabupaten Tangerang masih 23,3 persen menurut data Pusat Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGM).

Baca juga: DLHK Kabupaten Tangerang angkut 2.000 ton sampah ke TPA Jatiwaringin per hari

Berdasarkan data tersebut, ia mengatakan, ada sekitar 800 anak di Kabupaten Tangerang yang mengalami stunting atau kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya.

"Yang menjadi patokan kita saat ini dari SSGI atau Survei Status Gizi Indonesia yang baru, Agustus, (angka kasus stunting) mengalami penurunan tujuh persen," katanya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di wilayahnya.

Selain itu, pemerintah kabupaten membentuk tim-tim pendamping keluarga untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat desa.

"Tim pendamping keluarga ini menjadi tulang punggung keberhasilan penurunan stunting," kata Agus.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat alokasi dana dari pemerintah pusat untuk menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

"Kalau dari sumber APBD kita hanya mendukung kegiatan dan alokasi khusus, seperti contoh dalam pembentukan bina keluarga balita. Jadi hanya untuk mendukung kegiatan penanganan keluarga saja," katanya.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022