Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong melakukan edukasi kebiasaan baru tetap sehat dan produktif menuju endemi COVID-19 kepada jajaran dan masyarakat.
Menurut dr. P. Lanjar Sugianto, MARS, Direktur RS Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, penting pada masa endemi untuk senantiasa menggunakan masker dan mencuci tangan.
Baca juga: 3.000 nakes di Tangerang telah terima vaksin booster kedua
"Hal itu penting selalu diterapkan saat kita beraktivitas di luar rumah, mulai dari lingkungan kerja, sekolah maupun kampus, ataupun di tempat keramaian seperti pasar, supermarket, sarana publik termasuk rumah sakit dan pusat layanan kesehatan," kata Lanjar dalam seminar seperti tertuang dalam keterangan tertulis, Kamis.
Lanjar mengatakan penting juga selain mengikuti protokol kesehatan dimanapun berada juga pola hidup sehat dengan asupan gizi yang seimbang dan olah raga teratur.
Masih dalam seminar itu, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Heru Firdausi Syarif menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara PT Itama Ranoraya Tbk dengan Rumah Sakit Sentra Medika.
“Kami menghargai upaya RS Sentra Medika yang mau bekerjasama dengan kami secara terbuka, karena kami sadar kesediaan para tenaga medis untuk secara rutin membiasakan pemeriksaan swab antigen, baik di lingkungan rumah sakit maupun wilayah kerja sekitarnya, akan dapat mengurangi secara efektif resiko penyebaran COVID-19 lebih masif,” jelas Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengajak semua pihak yang hadir dapat turut mendiseminasi adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekitarnya, mulai dari menggunakan masker dan menggantinya setiap empat jam sekali, rajin mencuci tangan, dan juga secara berkala memeriksakan diri dengan pemeriksaan swab antigen.
Dalam paparannya dr. Ryan Susanto Sp. PK dari RS Sentra Medika – Cibinong, menjelaskan kondisi teraktual di mana varian terakhir Covid-19 adalah subvarian Omicron BA 4 dan BA 5 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak medio Juni tahun ini.
Selain terkontaminasi setelah pulang melakukan perjalanan dari luar negeri dan menghadiri pertemuan internasional di Bali, rata-rata mereka juga sudah melakukan vaksin booster.
“Keberadaan mutasi gen varian dan sub varian baru ini tidak mudah dideteksi, sehingga vaksinasi menjadi upaya menekan agar gejala yang diderita pasien tidak semakin memburuk. Itu sebabnya cara yang efektif yang dapat mencegah tidak terjadinya penularan, salah satunya adalah secara rutin melakukan tes swab antigen,” kata Ryan.
Sejumlah lokasi yang diketahui menjadi penyebab utama terjadinya penularan adalah di sekitar area publik, termasuk sekolah dan rumah sakit, sehingga situasi ini perlu dipahami sebagai langkah pencegahan secara antisipatif untuk saling melindungi.
Menurut dr. Ryan, untuk dapat memilih alat tes RDT-Ag dalam penggunaan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) kriteria pertama adalah produk tersebut harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan, karena telah lulus uji validasi dan resmi terdaftar sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri.
Berdasarkan evaluasi lokal yang dilakukan oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, produk Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM, memiliki keunggulan antara lain sensitifitasnya mencapai 91,3 persen. Selain itu deteksi protein nukleokapsid pada virus SARSCoV-2 tidak terpengaruh oleh varian Omicron.
Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM akan merasa lebih nyaman, karena metode pengambilan sampelnya hanya kedalaman 2 sentimeter ke hidung (swab nasal), sehingga meminimalisir efek yang tidak diinginkan seperti batuk atau bersin. Bagi nakes juga akan mengurangi risiko infeksi karena prosedur yang minimalis.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Menurut dr. P. Lanjar Sugianto, MARS, Direktur RS Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, penting pada masa endemi untuk senantiasa menggunakan masker dan mencuci tangan.
Baca juga: 3.000 nakes di Tangerang telah terima vaksin booster kedua
"Hal itu penting selalu diterapkan saat kita beraktivitas di luar rumah, mulai dari lingkungan kerja, sekolah maupun kampus, ataupun di tempat keramaian seperti pasar, supermarket, sarana publik termasuk rumah sakit dan pusat layanan kesehatan," kata Lanjar dalam seminar seperti tertuang dalam keterangan tertulis, Kamis.
Lanjar mengatakan penting juga selain mengikuti protokol kesehatan dimanapun berada juga pola hidup sehat dengan asupan gizi yang seimbang dan olah raga teratur.
Masih dalam seminar itu, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Heru Firdausi Syarif menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara PT Itama Ranoraya Tbk dengan Rumah Sakit Sentra Medika.
“Kami menghargai upaya RS Sentra Medika yang mau bekerjasama dengan kami secara terbuka, karena kami sadar kesediaan para tenaga medis untuk secara rutin membiasakan pemeriksaan swab antigen, baik di lingkungan rumah sakit maupun wilayah kerja sekitarnya, akan dapat mengurangi secara efektif resiko penyebaran COVID-19 lebih masif,” jelas Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengajak semua pihak yang hadir dapat turut mendiseminasi adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekitarnya, mulai dari menggunakan masker dan menggantinya setiap empat jam sekali, rajin mencuci tangan, dan juga secara berkala memeriksakan diri dengan pemeriksaan swab antigen.
Dalam paparannya dr. Ryan Susanto Sp. PK dari RS Sentra Medika – Cibinong, menjelaskan kondisi teraktual di mana varian terakhir Covid-19 adalah subvarian Omicron BA 4 dan BA 5 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak medio Juni tahun ini.
Selain terkontaminasi setelah pulang melakukan perjalanan dari luar negeri dan menghadiri pertemuan internasional di Bali, rata-rata mereka juga sudah melakukan vaksin booster.
“Keberadaan mutasi gen varian dan sub varian baru ini tidak mudah dideteksi, sehingga vaksinasi menjadi upaya menekan agar gejala yang diderita pasien tidak semakin memburuk. Itu sebabnya cara yang efektif yang dapat mencegah tidak terjadinya penularan, salah satunya adalah secara rutin melakukan tes swab antigen,” kata Ryan.
Sejumlah lokasi yang diketahui menjadi penyebab utama terjadinya penularan adalah di sekitar area publik, termasuk sekolah dan rumah sakit, sehingga situasi ini perlu dipahami sebagai langkah pencegahan secara antisipatif untuk saling melindungi.
Menurut dr. Ryan, untuk dapat memilih alat tes RDT-Ag dalam penggunaan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) kriteria pertama adalah produk tersebut harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan, karena telah lulus uji validasi dan resmi terdaftar sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri.
Berdasarkan evaluasi lokal yang dilakukan oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, produk Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM, memiliki keunggulan antara lain sensitifitasnya mencapai 91,3 persen. Selain itu deteksi protein nukleokapsid pada virus SARSCoV-2 tidak terpengaruh oleh varian Omicron.
Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM akan merasa lebih nyaman, karena metode pengambilan sampelnya hanya kedalaman 2 sentimeter ke hidung (swab nasal), sehingga meminimalisir efek yang tidak diinginkan seperti batuk atau bersin. Bagi nakes juga akan mengurangi risiko infeksi karena prosedur yang minimalis.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022