Dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, Mahasiswa Kelompok 66 KKM Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) 2022  menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah organik di Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten. 

Kegiatan yang bertajuk "Pemanfaatan Sampah Organik Dalam Upaya Pereduksian Sampah di Desa Ragas Masigit" tersebut bertujuan untuk memanfaatkan dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik dan eco enzyme. 

Sosialisasi tersebut diikuti oleh masyarakat di lingkungan Kampung Bojong Gadung, mulai dari masyarakat Kelompok Tani, RT dan RW, hingga ibu-ibu rumah tangga. 

Surya Herzazi (mahasiswa Fakultas Pertanian) selaku penanggungjawab acara menyebutkan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut yakni untuk memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat terkait pengolahan sampah organik sebagai langkah preventif dan penanganan terhadap permasalahan sampah di lingkungan Desa Ragas Masigit. 

Surya menjelaskan, terdapat beberapa sampah organik yang dapat dijadikan pupuk organik, diantaranya yaitu sampah sisa makanan dari sayuran hingga daging busuk, daun daunan dan rumput, kertas dan tisu bekas, ranting pohon, bumbu dapur kadaluarsa hingga kotoran hewan herbivora. 

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan yakni Dekomposer (wadah pembuatan kompos), aktivator (bahan mempercepat pengkomposan), tanah humus, limbah organik rumah tangga dan gula merah/pasir. 

Sedangkan dalam pembuatan eco enzyme terdapat komposisi yang dibutuhkan, yakni terdiri dari air, sisa buah atau sayur, dan gula. Untuk komposisinya sendiri yakni berbanding 10 : 3 : 1. 

Fungsi dari eco enzyme ini sangat beragam, dapat digunakan untuk membersihkan lantai, piring, baju, dapat juga digunakan untuk menjadi pupuk kompos, menjadi pewangi ruangan yang khas serta dapat digunakan sebagai pestisida untuk tanaman. 

Sementara itu , Ketua kelompok KKM, Arief Hidayatullah mengatakan dengan adanya kegiatan  tersebut diharapkan masyarakat dapat termotivasi untuk mengolah dan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik dan eco enzyme. 

"Semoga melalui kegiatan ini juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi dan menangani permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di lingkungan Desa Ragas Masigit," katanya.






 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022