Serang (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Serang mengoptimalkan lahan sempit untuk meningkatkan ketersediaan pangan serta memberikan pengalaman bertani dan beternak kepada warga binaan.
Kepala Rutan Kelas IIB Serang, Marthen Butar Butar, di Serang, Selasa, mengatakan, hal itu bagian dari implementasi arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan terkait pemberdayaan warga binaan melalui program ketahanan pangan.
“Kami juga ingin memastikan bahwa para warga binaan pemasyarakatan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan keterampilan yang berguna bagi kehidupan mereka setelah bebas,” ujarnya.
Baca juga: Kakanwil Ditjenpas Banten panen raya di SAE Lapas Rangkasbitung
Marthen juga mengatakan bahwa Rutan Serang sudah memanen kangkung sebanyak 5 kg, tomat cherry 4 kg, dan ikan lele sekitar 25 kg.
"Hasil panen kali ini kita akan jual kepada pengunjung ataupun pegawai dengan harga seikhlasnya, hal ini kita lakukan sebagai bentuk promosi produk hasil karya warga binaan pemasyarakatan,” kata dia.
“Hasil penjualannya kita gunakan untuk kembali membeli bibit tanaman dan ikan, termasuk untuk perawatannya juga," ungkapnya.
"Kita variatif harganya, ada yang beli tomat dan kangkung dengan harga Rp5.000 serta ada juga yang beli ikan lele dengan harga Rp20.000-Rp25.000 per kilogram," kata dia menambahkan.
Program ketahanan pangan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelatihan kerja, tetapi juga mendukung pemenuhan kebutuhan pangan di dalam maupun di luar rutan serta mengajarkan nilai-nilai kemandirian.
“Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan dikembangkan lebih lanjut agar warga binaan memiliki peluang lebih baik setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar dia.
Baca juga: Anggota DPR RI kunjungan spesifik ke Lapas Serang
Salah satu warga binaan pemasyarakatan, Cecep, mengatakan dirinya sudah mempelajari cara menanam tanaman dan budidaya lele sekitar 4-5 bulan terakhir.
Ia bercerita bahwa ada kebiasaan setelah panen, di mana petugas rutan akan menyisihkan sebagian hasil untuk bancakan bersama warga binaan. Menu yang diolah dari hasil panen biasanya cah kangkung, sambal, dan lele goreng.
“Alhamdulillah saya dan teman-teman yang lain juga senang dengan kegiatan yang bermanfaat ini, selain belajar untuk menambah ilmu pengetahuan, ada juga rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang dibangun antara warga binaan dan petugas disini,” kata dia.
Cecep berharap dapat bergabung dengan teman warga binaan lainnya yang sudah lebih dahulu bebas untuk mengolah lahan pertanian dengan bekal ilmu yang didapat dari Rutan Serang.
Baca juga: Polda Banten panen raya jagung hibrida dukung ketahanan pangan