Madrasah Diniyah Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencetak generasi unggul dan berakhlak,sehingga tidak terjerumus hal- hal yang negatif, seperti narkoba dan seks bebas. 
 
"Kita siapkan anak-anak sejak dini agar bersikap religius dan memiliki akhlak mulia," kata Kepala Madrasah Diniyah Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ustadz Endang di Lebak, Kamis. 

Baca juga: Pemkab Lebak jalankan program jambanisasi gotong royong
 
Pendidikan agama Islam jenjang diiniyah itu tentu memiliki pertumbuhan yang cukup baik untuk dibekali ilmu-ilmu agama, karena akan berpengaruh sikap dan moral generasi kedepan. 
 
Saat ini, berkembangnya teknologi digitalisasi tentu akan mempengaruhi ekses dampak teknologi tersebut dan perlu disiapkan anak-anak dengan menanam pendidikan agama. 
 
Karena itu, Madrasah Diniyah di sini dengan jumlah 60 siswa mulai kelas I sampai IV dan usia antara 6-11 tahun, mereka menerima pembelajaran pendidikan agama Islam, di antaranya mata pelajaran ahklak, tauhif, fiqh, tafsir, membaca Alquran, sejarah Islam, hadist, dan bahasa Arab.
 
Pendidikan agama itu, kata dia, memberikan penguatan kepada anak-anak agar dapat meningkatkan nilai-nilai ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
 
Selain itu juga membentuk karakter atau building karakter yang memiliki sikap ahklak mulia sehingga tidak terjerumus dengan pergaulan bebas di masyarakat. 
 
Disamping itu jiwa mereka patuh terhadap pemerintah, menjalani ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga mencintai semangat nasionalisme kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
"Kami berharap anak-anak yang belajar di sini sebagai generasi bangsa yang memiliki SDM unggul dan berkarakter," katanya menjelaskan. 
 
Menurut dia, pendidikan Madrasah Diniyah Al Kamal Rangkasbitung yang dikelola dengan tiga guru tersebut tidak ada gaji tetap dan hanya "lilahi ta'ala".
 
Namun, gaji yang diterimanya dari partisipasi masyarakat berkisar antara Rp200-300 ribu/bulan.
 
Beruntung, kata dia, Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan dana insentif Rp50 ribu/bulan.
 
Meski demikian, proses kegiatan belajar mengajar ( KBM) tidak memiliki mebeler, namun tetap melayani enam hari dalam sepekan. 
 
"Kami tidak mengeluh pendapatan itu, namun senang untuk mempersiapkan generasi yang religius, berakhlak dan memiliki SDM," kata Endang. 
 
Begitu juga Khadijah, seorang guru mengatakan saat ini dirinya terkadang menerima gaji dari orang tua siswa sebesar Rp200 ribu, namun terkadang nihil. 
 
"Kami tidak begitu berharap pendapatan, namun merasa terpanggil ingin memajukan anak-anak bangsa ke depan agar memiliki SDM unggul dan berakhlak," katanya.
 
Sementara itu, Dafa, seorang siswa Diniyah Al Kamal Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini duduk di bangku kelas akhir yakni kelas IV dan mampu memahami bahasa Arab, membaca Al-Quran serta tauhid juga tafsir al-Qur'an. 
 
Kami belajar di sini dibekali pendidikan agama Islam dengan benar berdasarkan alquran dan Al Hadist, sehingga wajib mematuhi perintah Allah, Rasul-Nya juga patuh terhadap pemerintah," katanya. 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022