Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto menyampaikan analisa dan evaluasi tentang Operasi Patuh Maung 2022 yang dimulai sejak 13 Juni hingga 26 Juni 2022, dilaksanakan serentak di Polda dan jajaran, berlangsung selama 14 hari dan hari ini memasuki hari ke-9.

Operasi Patuh Maung mendominasi terhadap 7 prioritas pelanggaran lalu lintas seperti bermain handphone saat berkendara, melebihi kecepatan maksimal, tidak gunakan sabuk pengamanan, pengendara dibawah umur, melawan arus lalu lintas, tidak gunakan helem dan over kapasitas.

Baca juga: Polda Banten-Polresta Serang Kota sosialisasi dan penindakan persuasif pada pengguna jalan

Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto mengatakan berdasarkan data jumlah penindakan persuasif berdasarkan hasil pantauan ETLE mengalami peningkatan.

“Selama 9 hari Ops Patuh Maung 2022 sebanyak 659 pelanggaran, meningkat 459 pelanggaran atau 230% bila dibandingkan tahun 2021 sebanyak 200 pelanggaran, diakibatkan oleh pemasangan tambahan ETLE di beberapa titik di Banten,” jelas Budi.

Menurut Budi, kegiatan Ops Patuh Maung 2022 tidak menerapkan tilang secara langsung yang dilakukan hanya himbauan atau teguran.

“Jumlah teguran edukatif sebanyak 6.717 kegiatan, naik 5.116 kegiatan bila dibandingkan tahun 2021 atau 320% dibanding tahun 2021 sebanyak 1.601 teguran,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Budi, jumlah laka lantas selama 9 hari Ops Patuh Maung 2022  meningkat jika dibandingkan dengan Ops Patuh Maung 2021.

“Jumlah laka lantas pada 9 hari pelaksanaan Ops Patuh Maung 2022 sebanyak 10 kasus, 6 laka meninggal dunia, 3 kasus mengakibatkan korban luka berat dan 6 kasus luka ringan, angka tersebut meningkat 2 kasus atau 25% bila dibandingkan dengan laka lantas pada Operasi Patuh Maung 2021 yaitu sebanyak 8 kasus dengan 3 laka meninggal dunia, 4 laka luka berat dan 5 laka luka ringan," ungkapnya.

Ia mengatakan selain data tersebut, perangkat Operasi Patuh Maung 2022 telah melakukan edukasi dan penyuluhan tentang safety road.

 “Sebanyak 7.595 kegiatan baik melalui media maupun tatap muka langsung dengan masyarakat, angka ini meningkat 6.484 atau 584% bila dibanding jumlah kegiatan pada tahun 2021 yang hanya 1.111 kegiatan,” imbuh Budi

Selain itu dalam kegiatan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) tentang safety road tidak hanya menggunakan media dan kegiatan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan pemasangan spanduk, stiker, leaflet dan billboard.

“Dalam kegiatan Dikmas ini dilakukan pemasangan spanduk, leaflet, stiker dan billboard dengan jumlah 21.948 kegiatan, terbanyak pada pemasangan stiker sebanyak 13.825 kegiatan dan 7.530 leaflet," tuturnya.

Pewarta: weli

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022