Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT LCK Global Kedaton Tbk memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp218 juta atau Rp0,218 per saham dari laba tahun buku 2020, yaitu sebesar Rp1,6 miliar.

"RUPS memutuskan pembagian dividen sebesar Rp218 juta atau Rp0,218 per saham. Sementara sebesar Rp100 juta digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan perseroan," kata Direktur PT LCK Global Kedaton, Ruben Partogi, dalam paparan publik di kantor perusahaan, Kompleks Perkantoran Cempaka Mas, Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih, Jakarta,  Rabu.

Baca juga: PT LCK Global Kedaton bagikan dividen Rp500 juta

Hadir juga dalam acara paparan publik ini Presiden Komisaris Dato’ Simon Lim Chin Kim, Presiden Direktur Lim Kah Hock dan Komisaris Independen Sungkana. Sementara, Komisaris Kenny Lim mengikutinya lewat konferensi video dari Malaysia.

Ruben juga mengatakan laba sebesar Rp1,3 miliar digunakan untuk modal kerja perseroan dan dicatat sebagai laba ditahan perseroan.

Sementara pencapaian penjualan bersih perseroan di tahun 2022 sebesar Rp42,4 miliar atau terjadi kenaikan sebesar Rp994 juta atau 2,4 persen dibanding penjualan tahun 2020. Pencapaian ini disebabkan oleh adanya peningkatan volume pekerjaan.

Sedangkan dalam penjualan laba bersih perseroan terjadi penurunan dibanding dengan tahun 2020, penurunannya sebesar Rp2, 523 miliar.

Hal ini disebabkan adanya beban projek yang lebih dahulu dicatat sebagai biaya (biaya dimuka) dan pendapatan di catat sebagai hutang pendapatan (pendapatan yang masih belum diterima) ini disebabkan adanya pekerjaan tambah yang timbul di belakang hari dikarenakan kegiatan mobilisasi material dan tenaga yang dipengaruhi lokasi pekerjaan di Indonesia terpencil dan terdalam sehingga memerlukan biaya tinggi dalam bidang akomodasi.

Adapun jumlah aktiva perseroan di tahun 2021 tercatat sebesar Rp146,6 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp2,71 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya di tahun 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan modal dan aset.

Presiden Komisaris Dato’ Simon Lim Chin Kim mengatakan pada tahun 2021 menampakkan perkembangan dan peningkatan ekonomi dan juga perniagaan bagi seluruh Indonesia dan di mana secara keseluruhan tahun 2021 mencapai peningkatan ekonomi sebanyak 3,69 persen berbanding tahun 2020.

Pada masa yang sama, kadar vaksinasi seluruh Indonesia mencapai tahap melebihi 60 persen dan situasi kesehatan covid-19 semakin ke arah normalisasi. Dan sebagaimana yang diproyeksi oleh Bank Indonesia, pada tahun 2022 ekonomi Indonesia akan mencapai sekitar 4,75 - 5,2 persen dan akan meningkat pada 2023.

Selasa lalu, Presiden Joko Widodo telah melakukan terobosan dengan investor RRT dan UEA untuk peresmian proyek yang disebut "Kawasan Industri Hijau" di Kalimantan yang mencakup 30 ribu hektare kawasan industri di Kalimantan Utara.

Lalu ada konfirmasi investasi baru-baru ini dari Tesla untuk pembangunan pabrik mobil elektronik dan penyimpanan baterai membuka lebih banyak peluang kerja dan juga secara langsung meningkatkan ekonomi lokal Indonesia.

Maka dengan itu, Dato’ Simon Lim Chin Kim mengatakan PT LCK Global Kedaton percaya tahun ini akan membawa kepada perkembangan bisnis dan dapat melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan kontrak pembinaan tower dan pengerjaan infrastruktur.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022