Serang, 20/10 (Antara) - Sebanyak 7.300 kelompok tani (poktan) di Provinsi Banten dapat mendongkrak produksi pangan melalui pengoptimalan teknologi pertanian.


"Kita perolehan target produksi pangan tahun 2014 terealisasikan sebanyak 2 juta ton gabah kering pungut (GKP)," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten Oong Syahroni di Serang, Senin.

Ia mengatakan, pihaknya kini terus mengoptimalkan teknologi budidaya pertanian pangan guna menggenjot produksi pangan di Banten.

Penerapan teknologi itu antara lain terpenuhi sarana dan prasarana kelengkapan pertanian.

Penggunaan pupuk yang berimbang antara pupuk organik dan non-organik, jejar legowo, benih varietas unggul dan pestisida.

Selain itu juga pembangunan saluran irigasi juga jalan produksi untuk memudahkan angkutan pascapanen.

"Kami bersama-sama dengan petugas Dinas Pertanian, Penyuluh dan petani terus berkoordinasi untuk mendukung produksi pangan itu," katanya.

Ia juga mengatakan pihaknya memberikan apresiasi terhadap 7.300 kelompok tani itu bisa memenuhi ketersediaan beras, meskipun hampir tiga bulan dilanda kemarau.

Saat ini, sejumlah pasar tradisional yang ada di Provinsi Banten kebutuhan beras masih dipasok oleh petani.

"Kami berharap petani terus dapat meningkatkan produksi beras itu untuk menyejahterakan kehidupan ekonomi mereka," katanya.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Kanim Diarna mengatakan produksi beras di Banten tahun 2014 diprediksi surplus secara nasional.

Produksi pangan hanya 2 juta ton GKP dan dipastikan Provinsi Banten surplus secara nasional dan bisa memenuhi persediaan beras selama setahun ke depan.

Meningkatnya surplus tersebut karena sepanjang 2014 curah hujan cukup tinggi sehingga berdampak terhadap musim tanam.

Tahun ini, kata dia, petani bisa tanam tiga kali musim karena curah hujan itu, padahal biasanya hanya dua musim.     Selain itu juga Dinas Pertanian Provinsi Banten telah menyelenggarakan sekolah lapang bagi petani sawah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mengembangkan sistem penanaman legowo serta peningkatan mutu intensifikasi (PMI).

"Kami yakin produksi pangan di Banten surplus dan melimpah karena mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014