Menyikapi perkembangan kejadian luar biasa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah provinsi di Indonesia, Puskeswan Pandeglang mengimbau warga khususnya para peternak untuk mewaspadai potensi penyakit yang mudah cepat menular tersebut.

Kepala Puskeswan Pandeglang Ade Setiawan mengatakan, sejauh ini berdasarkan data penyakit hewan yang ditangani Puskeswan Pandeglang tidak ada gejala penyakit hewan ternak seperti domba/kambing kerbau maupun sapi yang mengarah kepada tanda-tanda penyakit mulut dan kuku.

Baca juga: Puskeswan Pandeglang targetkan pelayanan kesehatan hewan 1.580 ekor ternak

“Masyarakat dimohon segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat atau petugas penyuluh lapangan (PPL) kecamatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, atau bisa melaporkan melalui call center Puskeswan Pandeglang 0877-7335-7422 (WhtsApp) atau layanan telepon Dokter Hewan  0823-1160-0897 agar segera kami tindaklanjuti,” kata Ade Setiawan didampingi Medik Veteriner Puskeswan Pandeglang drh. Anisah Nur Fitriana, Rabu (11/05/2022).

Ade memastikan pihaknya akan menindaklanjuti apabila ada laporan penyakit yang mengarah kepada tanda-tanda PMK diantaranya hewan ternak demam (suhu 39-41 derajat  celcius), hewan lemah, lesu, napsu makan menurun, timbul lepuh/sariawan pada area rongga mulut dan lidah, timbul lepuh sekitar puting pada betina dan penurunan produksi susu, hipersalivasi (air liur berlebihan menggantung dan berbusa) serta kepincangan bersifat akut .

“Dengan SDM teknis kesehatan hewan yang ada di Puskeswan saat ini kami terus melakukan pembinaan kepada para peternak sambil memberikan pelayanan kesehatan hewan keliling dengan mengunjungi peternak –peternak yang ada di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini tenaga teknis Puskeswan ada 4 orang  yaitu 2 orang dokter hewan dan 2 orang mantri hewan dengan wilayah kerja 35 kecamatan yang ada di Pandeglang.
Ade menambahkan, jumlah tersebut dirasakan masih harus ditambah, mengingat luasnya cakupan pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Pandeglang.
Dorong Peran Puskeswan

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Provinsi Banten drh. Rina Herviana yang dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, fungsi Puskeswan sangat penting dan strategis dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit hewan. Oleh karena itu Dinas Pertanian Provinsi Banten mendorong peran Puskeswan diseluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk secara aktif melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku yang diakibatkan infeksi virus PMK.

“Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan diharapkan mampu mendeteksi adanya penyakit hewan yang mengarah kepada PMK sehingga dapat sesegera memberikan informasi ke pemerintah daerah dan otoritas kesehatan hewan baik di tempat kabupaten/kota maupun provinsi sehingga dapat dilaksanakan tindakan aksi yang cepat  agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang meluas,” tuturnya.

Dia meminta petugas Puskeswan kabupaten/kota untuk terus memantau perkembangan hewan ternak di wilayah kerja masing-masing dalam rangka pengendalian PMK yang sangat menular tersebut.

“Untuk pengendalian penyakit hewan, petugas di lapangan diharapkan menerapkan langkah-langkah kegiatan terukur seperti melakukan pembinaan kepada peternak dalam upaya peningkatan disinfeksi kandang dan seluruh peralatan peternakan yang digunakan, karantina hewan yang sakit, tidak menjual hewan sakit atau kontak dengan hewan yang sakit serta tidak menjual hasil limbah dari area kandang hewan sakit,” tandasnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022