Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan pemantauan atau pemeriksaan pangan produk asal hewan menjelang lebaran, mengantisipasi penggunaan bahan berbahaya pada pangan produk hewan termasuk oplosan daging sapi dengan daging babi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Selasa mengatakan, upaya pemeriksaan pangan produk asal hewan dalam upaya keamanan pangan yakni upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinn cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia

Baca juga: Dinsos Banten dan RS Bhayangkara Pokda Banten Buka Peluang Kerjasama dalan Penyelenggaraan Kesos

Menurut Agus, produk pangan asal hewan merupakan sumber protein hewani yang banyak di konsumsi masyarakat saat ini terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).

"Tujuannya untuk menjaga ketentraman bathin masyarakat Banten dalam mengkonsumsi produk asal hewan yang memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) menjelang idul Fitri 1443 H," kata Agus Tauchid didampingi Kabid Keswan dan Kesmavet Distan Banten drh. Ari Mardiana..

Sehingga, kata dia, Tim Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner bersama UPT Pelayanan dan Pengujian Veteriner ( PPV) dan Kabupaten/kota melaksanakan pengawasan keamanan pangan produk hewan di sejumlah pasar di Provinsi Banten

"Ada beberapa temuan di lapangam, diantaranya penggunaan formalin pada usus ayam," kata Kabid Keswan dan Kesmavet Distan Banten drh. Ari Mardiana.

Ari mengatakan, pengawasan dilakukan di 8 kabupaten/kota se Provinsi Banten, dilaksanakan dari tanggal 30 Maret 2022 sampai dengan 20 April 2022.

"Titik pengawasan di 19 lokasi usaha, mencakup 13 pasar tradisional, 1 pasar modern, dan 5 pasar swalayan atau ritel dengan jumlah pelaku usaha yang mendapat pengawasan dan pembinaan sebanyak 160 pelaku usaha," kata Ari Mardiana.

Menurutnya, secara keseluruhan lokasi usaha, 'higienel sanitasi' nya sudah bersih, hanya pasar tradisional masih kurang, sehingga masih di perlukan pembinaan

"Dilakukan juga pengambilan sampel dan pengujian di pasar tradisional. pengujian yang dilakukan meliputi uji formalin, uji boraks dan uji deteksi daging babi," kata dia.

Ari mengatakan, hasil dari pengujian sampel, masih di dapatkan 1 sampel usus ayam mengandung formalin yang di temukan di pasar Anyar Kota Tangerang dan satu sampel usus ayam juga yang menggunakan formalin di pasar Pulau Merak Lota Cilegon.

"Sudah diberikan pembinaan. Sedangkan untuk uji boraks dan uji deteksi daging babi, hasilnya negatif," katanya.
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022