Serang (AntaraBanten) - Dinas Kesehatan Provinsi Banten hingga kini kekurangan tenaga medis untuk ditugaskan di pusat kesehatan masyarakat guna mendukung program jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui akses peserta Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS).

"Kita memperkirakan kekurangan tenaga medis sekitar 15 persen dari jumlah Puskesmas yang ada di Banten," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Sigit Wardojo di Serang, Minggu.

Ia mengatakan, berdasarkan data 2013 Banten kekurangan tenaga medis antara lain dokter umum sebanyak 17 orang, 60 dokter gigi, 16 perawat, 83 perawat gigi dan tujuh bidan.

Selain itu juga kekurangan tenaga asisten apoteker 137 orang, sarjana farmasi 188 orang, sarjana kesehatan masyarakat 56 orang, sanitarian 119 orang, gizi 83 orang, analis kesehatan 147 orang.

"Kami terus mengusulkan kekurangan tenaga medis itu pada kementerian kesehatan," katanya.

Ia juga mengatakan pihaknya setiap tahun terus mengajukan usulan kekurangan tenaga medis itu agar adanya pengangkatan calon pegawai negeri sipil (PNS) maupun status petugas tidak tetap (PTT).

Namun, usulan dokter itu hingga kini relatif kecil dan belum memenuhi jumlah Puskesmas yang ada di Banten.

Semestinya, kementerian kesehatan mampu memenuhi kekurangan tenaga medis tersebut, terlebih pemerintah meluncurkan program JKN.

"Kami berharap kementerian kesehatan dapat merealisasikan penambahan tenaga dokter itu baik status PNS maupun PTT," katanya.

Di tempat terisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman menjelaskan saat ini jumlah dokter yang bertugas di Puskemas tercatat 58 orang terdiri dari 28 dokter umum dan 25 dokter gigi.

Apabila kekurangan tersebut tidak terpenuhi untuk bertugas di 41 Puskesmas maka akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.

Pihaknya meminta pemerintah pusat segera menambah tenaga dokter itu guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Kami berharap kekurangan dokter itu dapat terpenuhi dengan ideal satu Puskesmas ditangani dua dokter," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014