Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, sedang berupaya memetakan dan menyesuaikan harga minyak goreng (Migor) sesuai kemampuan daya beli masyarakat di sejumlah pasar pasca dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu.

"Dalam minggu ini kami sedang memantau dan memetakan berapa harga (minyak goreng) di pasaran nanti harganya disesuaikan dengan ekonomi masyarakat," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Noerdat di Tangerang, Selasa.

Baca juga: Polresta Tangerang cek jalur mudik Lebaran 2022

Ia mengatakan, sejak dicabutnya HET minyak goreng oleh pemerintah pusat, sejumlah stok minyak goreng di ritel modern, pasar tradisional dan swalayan kini kembali melimpah.

Namun, kondisi harga pada satuan barang tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sehingga, banyak masyarakat pun mengeluhkan dengan tingginya harga tersebut.

"Kalau melihat dari harga di swalayan dan toko modern ini cukup tinggi bisa mencapai 24 ribu per liter. Kita sedang memantau dan memetakan harganya," katanya.

Dengan begitu, dikatakan dia, pihaknya saat ini akan berupaya untuk melakukan penyesuaian dan penataan harga dengan melakukan operasi pasar di sejumlah tempat.

Selain itu, sesuai dengan kewenangan jaminan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang akan menyampaikan data dan informasi dari hasil pemantauannya.

"Kami di daerah bertugas penyampai data dan informasi pasar kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat dan tentunya menginformasikan juga kepada pemerintah pusat perkembangan yang terjadi di masyarakat seperti apa," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahwa berdasarkan data yang ada saat ini, kenaikan harga bahan pokok tidak terjadi pada sektor komoditas minyak goreng saja, melainkan terjadi pada komoditas lainnya. Diantaranya seperti terjadi pada harga telur ayam broiler mencapai Rp25.000 per kilogram, naik Rp4.000 dari pekan lalu Rp21.000 per kilogram.

Kondisi serupa juga terjadi pada harga cabai merah keriting yang mencapai Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 dari pekan lalu Rp46.000 per kilogram.

Sementara, untuk cabai rawit hijau naik hingga Rp55.000 per kilogram dari harga normal Rp30.000 per kilogram.

Sedangkan, kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada cabai rawit merah yang bertengger di harga Rp75.000 per kilogram, dari harga normal Rp35.000 per kilogram.

"Yang masih murah itu daging beku masih Rp120 ribu per kilogram tapi kalau daging segar masih tinggi mencapai Rp140 ribu sampai Rp150 ribu per kilogram. Kedelai juga sama naik Rp14 ribu per kilogram biasanya Rp11 ribu per kilogram," ungkap dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022