Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Tangerang Cikokol Ishak menyampaikan turut berduka cita atas kejadian yang menimpa pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan yaitu kasus penembakan di Distrik Beoga Papua oleh Kelompok Separatis Teroris.

“Kejadian tentu menjadi pelajaran bagi kita, resiko pekerjaan tidak tahu kapan datangnya dan jenis resiko seperti apa yang akan datang Kami sebagai badan penyelenggara Jaminan sosial ketenagakerjaan selalu menghimbau kepada para pemberi kerja atau pun para pekerja agar melindungi diri dari resiko kecelakaan kerja dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” Kata Ishak dalam keterangan resminya di Tangerang Selasa.

Ia menambahan bahwa setiap pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta agar diberikan perlindungan sesuai dengan program yang diikuti oleh peserta.

Lebih lanjut, Ishak juga menjelaskan bahwa dengan terjadinya kasus tersebut semakin meyakinkan kita akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

Ishak juga menambahkan bahwa BPJAMSOSTEK berkomitmen memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja. “Kedepannya kami berkomitmen untuk selalu memastikan masyarakat pekerja dapat terlindungi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan,” kata dia.

Kejadian penembakan di Distrik Beoga baru-baru ini menjadi sorotan publik betapa perlindungan atas risiko kerja sangat penting bagi para pekerja. Tidak hanya perlindungan dalam bentuk pengamanan dan keselamatan kerja, tapi juga perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang timbul akibat risiko kerja termasuk tindak kekerasan dan terorisme, seperti yang menimpa empat pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJAMSOSTEK langsung melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dan pihak terkaitb untuk memastikan para peserta yang menjadi korban berhak atas santunan dari perlindungan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Sejak tanggal 4 Maret 2022, tim LCT BPJAMSOSTEK melakukan penelusuran dan mendapatkan data terkait sembilan orang pekerja yang berada di lokasi terjadinya penembakan, delapan orang dinyatakan meninggal akibat tindak kekerasan dan satu orang berhasil selamat dan kini mendapatkan perawatan.

Hasil verifikasi lebih lanjut menyatakan bahwa terdapat empat orang yang terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK pada perusahaan PT Palapa Timur Telematika (PTT), sementara empat orang lainnya dan satu orang pemandu yang meninggal dunia merupakan buruh harian lepas dari karyawan kontraktor perusahaan dan belum terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK.

Satu orang pekerja selamat yang merupakan peserta BPJAMSOSTEK dijamin akan mendapatkan perawatan dan pengobatan sampai dinyatakan sembuh sesuai kebutuhan medis, termasuk juga rehabilitasi dari kondisi traumatis yang dideritanya.

Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Roswita Nilakurnia memastikan hanya layanan terbaik yang akan diberikan untuk memastikan pemulihan pekerja yang sedang dirawat. “Ahli waris dari tiga orang peserta meninggal dunia korban tindak kekerasan juga akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja dari program JKK sebagai wujud tanggung jawab perusahaan dan BPJAMSOSTEK dalam memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada pekerja,” katanya.

Lebih lanjut Roswita menjelaskan bahwa BPJAMSOSTEK menyelenggarakan perlindungan atas lima program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja, yaitu program JKK, Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). “Selama para pekerja telah terdaftar sebagai peserta, tentunya sudah menjadi hak para pekerja dan ahli warisnya untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022