Pandeglang (AntaraBanten) - Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Winarno meminta agar pemotongan hewan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) setempat.

"Saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri pemotongan hewan, terutama kerbau dan sapi akan meningkat, kita harapkan dilakukan di RPH," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Minggu.

Ia terus menyampaikan agar warga memotong hewan di RPH tersebut, namun tidak melarang masyarakat memotong sendiri di luar rumah potong itu.

Pemotongan hewan di RPH itu, kata dia, banyak keuntungannya  di antaranya guna mengantisipasi adanya hewan terjangkit penyakit. Kalau di RPH sebelum dipotong dilakukan pemeriksaan.

"Sebenarnya boleh saja memotong hewan di luar RPH asal yakin hewan yang dipotong tersebut benar-benar sehat, dan aman dagingnya dikonsumsi masyarakat," katanya.

Winarno juga menjamin pemotongan di RPH tidak akan melanggar tuntunan agama, karena semua prosesnya sesuai dengan syariat Islam.

"RPH-nya semi modern, tapi penyembelihannya masih menggunakan cara tradisional dan dilakukan oleh petugas yang telah mendapat sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang," katanya.

Menurut dia, penyembelihan secara tradisional menggunakan pisau sesuai dengan syariat Islam, dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

Ia juga menyatakan, saat ini kegiatan pemotongan di RPH berjalan cukup lancar, dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus menyampaikan imbauan agar  pemotongan hewan dilakukan di RPH.

Saat ini, kata dia, hewan yang dipotong di RPH hanya jenis sapi dan sebagian besar sapi impor.

"Yang memotong di RPH juga masih dari kalangan jagal atau bandar daging, untuk masyarakat masih relatif sedikit," ujarnya.

Mengenai kapasitas potong RPH tersebut, menurut dia, sekitar 10 ekor per hari, labih besar yang sebelumnya cuma tiga ekor per hari.

RPH yang terletak di Kelurahan Bangkonol, Kecamatan Pandeglang tersebut, kata dia, juga dilengkapi sarana memadai seperti kandang penyimpangan hewan, jalan serta air bersih.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014