Akses jalan Kampung Hauan, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja yang digunakan sebagai jalur alternatif menuju RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten mengalami kerusakan cukup parah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa, sejumlah kendaraan baik itu roda empat maupun roda dua yang dikendarai masyarakat sekitar terlihat kesulitan melalui badan jalan yang berlubang tersebut. Sehingga antrean kendaraan pun tidak terhindarkan.
Baca juga: PMI terima donasi dua unit ambulans khusus COVID-19 dari Gajah Tunggal
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengendara motor, Faiz (30) bahwa dengan kondisi jalan beton yang berlubang serta belah akibat pergeseran tanah itu, sangat mengganggu dan membahayakan bagi pengendara.
"Iya, pasti terganggu kalau kondisi jalan seperti ini. Apa lagi kalau sudah turun hujan besar, karena lubang jalan dan belahan-belahan jalan itu tidak terlihat," kata Faiz.
Ia mengaku, selama dirinya menggunakan jalur alternatif ini, kondisi jalan itu sudah rusak sejak lama dan tidak ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
"Hampir tiap hari saya lewat jalan ini, tetap saja tidak ada perubahan. Malahan semakin parah rusaknya," tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga RT/RW 03/05, Kampung Hauan, Desa Tobat menyebutkan, jika jalan alternatif milik Kabupaten yang menghubungkan antara Desa Tobat dan Desa Saga tersebut sudah sejak lama mengalami kerusakan dan tidak pernah ada perbaikan dari Dinas terkait.
Padahal, menurut dia, jalan tersebut sering digunakan sebagai jalur alternatif untuk mengantarkan pasien yang akan dirawat di RSUD Balaraja.
"Memang ini jalan alternatif ke RS juga, karena mobil yang nganter pasien suka lewat sini. Dan kondisi rusak gini sudah lama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa, sejumlah kendaraan baik itu roda empat maupun roda dua yang dikendarai masyarakat sekitar terlihat kesulitan melalui badan jalan yang berlubang tersebut. Sehingga antrean kendaraan pun tidak terhindarkan.
Baca juga: PMI terima donasi dua unit ambulans khusus COVID-19 dari Gajah Tunggal
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengendara motor, Faiz (30) bahwa dengan kondisi jalan beton yang berlubang serta belah akibat pergeseran tanah itu, sangat mengganggu dan membahayakan bagi pengendara.
"Iya, pasti terganggu kalau kondisi jalan seperti ini. Apa lagi kalau sudah turun hujan besar, karena lubang jalan dan belahan-belahan jalan itu tidak terlihat," kata Faiz.
Ia mengaku, selama dirinya menggunakan jalur alternatif ini, kondisi jalan itu sudah rusak sejak lama dan tidak ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
"Hampir tiap hari saya lewat jalan ini, tetap saja tidak ada perubahan. Malahan semakin parah rusaknya," tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga RT/RW 03/05, Kampung Hauan, Desa Tobat menyebutkan, jika jalan alternatif milik Kabupaten yang menghubungkan antara Desa Tobat dan Desa Saga tersebut sudah sejak lama mengalami kerusakan dan tidak pernah ada perbaikan dari Dinas terkait.
Padahal, menurut dia, jalan tersebut sering digunakan sebagai jalur alternatif untuk mengantarkan pasien yang akan dirawat di RSUD Balaraja.
"Memang ini jalan alternatif ke RS juga, karena mobil yang nganter pasien suka lewat sini. Dan kondisi rusak gini sudah lama," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021