Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung Mochamad Husen menyatakan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna mencegah munculnya penyebaran varian virus Omicron.

"Penularan virus Omicron dari Afrika Selatan itu lebih cepat menularkannya,"  kata Mochamad Husen di Lebak, Rabu.

Baca juga: Intesitas hujan meningkat, warga Lebak tingkatkan kewaspadaan bencana

Penerapan prokes di tengah menurunya kasus COVID-19 menjadi kewajiban agar tidak muncul penyebaran varian virus Omicron. 

Pemerintah patut diapresiasi dengan melarangnya Warga Negara Asing ( WNA) 11 negara masuk ke Indonesia untuk pencegahan kasus virus Omicron. 

Larangan WNA itu tentu keseriusan dan komitmen pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari penyebaran virus yang mematikan. 

Dengan demikian, kata dia, tetap masyarakat  memperketat dan disiplin prokes, seperti memakai masker dan menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi.

Sebab, jika masyarakat tidak mematuhi prokes dikhawatirkan saat pergantian tahun baru munculnya gelombang ketiga COVID-19. 

"Kita jangan sampai lengah setelah menurunya kasus COVID-19  mengabaikan prokes, sehingga bisa kembali muncul varian baru virus Omicron, " katanya menjelaskan.

Menurut dia, varian virus Omicron ditetapkan sebagai variant of concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada beberapa hari lalu.

Penyebaran penularan virus Omicron dinilai lebih cepat sehingga masyarakat harus waspada munculnya kasus varian baru itu. 

Masyarakat jika melakukan kegiatan di luar rumah tentu harus disiplin prokes dan vaksinasi. 

Vaksinasi itu semakin banyak orang divaksin maka semakin kecil penularan kasus virus. 

Pemerintah cukup gencar melakukan vaksinasi hingga rumah ke rumah agar bangsa ini terbebas pandemi. 

"Kami minta warga dapat menjalani vaksinasi untuk mempercepat kekebalan komunal ( herd immunity, sehingga tidak mudah terserang virus,"  katanya. 

Ia meminta pemerintah terus mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya COVID-19 kepada berbagai elemen masyarakat. 

Penyebaran virus tentu banyak menimbulkan korban jiwa, terlebih bagi warga yang memiliki penyakit penyerta. 

Untuk pencegahan virus jenis apapun  varian itu, kata dia, lebih efektif menerapkan kedisiplinan prokes dan vaksinasi.

Masyarakat pada saat Natal dan pergantian Tahun Baru 2022 jangan terjadi kerumunan sehingga dapat menjadi klaster penularan virus.

"Kami minta semua elemen masyarakat tentu wajib patuhi prokes dan menjalani vaksinasi agar Indonesia terbebas penularan virus yang mematikan itu, " katanya. 

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021