Serang (AntaraBanten) - Perekonomian Banten pada triwulan II/2013 lebih baik dibanding triwulan sebelumnya yang ditandai dengan  peningkatan pertumbuhan PDRB 1,94 persen, jauh lebih baik daripada triwulan sebelumnya yang terkoreksi menjadi 1,47 persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Sabtu, mengatakan semua sektor mengalami pertumbuhan  positif kecuali sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang tumbuh minus 4,72 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 5,53 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi 3,39 persen. 

Pertumbuhan ekonomi Banten secara year on year (y on y) pada triwulan II/2013 ini mencapai 5,66 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang besarnya 6,53 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu 9,56 persen, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,45 persen. 

Secara kumulatif, ekonomi Banten pada triwulan II/2013 telah mampu tumbuh sebesar 5,81 persen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,38 persen) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (9,02 persen).

Ia mengatakan, nilai nominal PDRB Banten triwulan II tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp59,50 triliun atau bertambah Rp1,81 triliun dari triwulan sebelumnya, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp26,27 triliun, atau bertambah Rp500,50 miliar dari triwulan sebelumnya.

Dengan demikian, hingga semester I/2013, PDRB Banten Atas dasar harga berlaku dan konstan masing-masing sudah mencapai Rp117,18 triliun dan Rp52,04 triliun.

Suhaimi mengatakan pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan II/2013 ini, secara (q to q) ditopang oleh kinerja sektor industri pengolahan (1,15  persen), perdagangan, hotel dan restoran (0,38  persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (0,32 persen). Bila diamati secara (y on y), sumber pertumbuhan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (1,86 persen), industri pengolahan (1,63 persen) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (0,88 persen).

Nilai PDRB Banten menurut penggunaan triwulan II-2013 secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat menjadi 1,96 persen dibandingkan triwulan I-2013 (q-to-q) yang sebesar 1,47 persen. Bila secara y-on-y, PDRB Banten tumbuh melambat yaitu sebesar 5,66 persen dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 5,97 persen.

Secara kumulatif hingga semester I-2013 juga tumbuh melambat 5,81 persen terhadap semester I-2012 yang tumbuh hingga 6,41 persen, ujarnya.

Menurut strukturnya, PDRB Banten atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2013 sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga termasuk konsumsi lembaga non profit yaitu sebesar Rp26,75  triliun atau sekitar 44,96 persen dari total PDRB Banten, dan  PMTB  sebesar Rp22,04  triliun atau 37,04 persen. Kemudian sebanyak Rp2,62  triliun digunakan untuk Konsumsi Pemerintah ( 4,41 persen) dan perubahan stok sebesar Rp336,56 miliar (0,57 persen).

Nilai total ekspor Banten pada triwulan ini sebesar Rp54,41 triliun  (91,45 persen), sedangkan nilai total impor sebesar Rp46,66 triliun (78,42 persen). Sehingga ekspor netto Banten masih mengalami surplus senilai Rp7,75 triliun atau sekitar 13,03 persen dari total PDRB Banten triwulan II-2013, katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013