Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Sosial memberikan bantuan bagi masyarakat lanjut usia (Lansia) terlantar dalam bentuk permakanan, untuk 1.100 orang di delapan kabupaten/kota.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiya di Serang, Selasa mengatakan, saat ini jumlah masyarakat yang lanjut usia dan termasuk dalam rumah tangga sasaran (RTS) mencapai 26.993 orang. Lansia yang termasuk RTS tersebut membutuhkan uluran tangan pemerintah serta masyarakat lainnya, karena kondisinya yang termasuk dalam keluarga yang tidak mampu atau RTS.

"Bantuan yang diberikan dari APBD Banten tahun ini hanya untuk 1.100 orang serta ada tambahan dari program nasional melaui APBN bagi 1.250 ora¿ng lansia," kata Ratu Atut Chosiyah saat peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tingkat Provinsi Banten.

Ia mengatakan, bantuan bagi lanjut usia yang bersumber dari APBD Banten berupa bantuan pemakanan sebesar Rp1,2 juta selama satu tahun yang diberikan secara bertahap. Sedangkan bantuan serupa dari APBN untuk 1.250 orang lansia sebesar Rp3,6 juta selama satu tahun yang juga diberikan secara bertahap.

"Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari masyarakat yang mampu serta pihak swasta," kata Ratu Atut.

Sedangkan dalam upaya mempercepat program pengentasan kemiskinan di Banten, pihaknya telah meluncurkan program jaminan sosial rakyat banten bersatu (Jamsosratu) bagi sekitar 2000 rumah tangga sangat miskin. Program tersebut dalam pelaksanannya seperti program yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat yakni Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tidak hanya jaminan sosial melalui Jamsos Ratu yang polanya sama seperti PKH. Tatapi kami Pemprov Banten juga memberikan asuransi bagi kepala keluarga atau penanggung jawab keluarga," katanya.

Pihaknya berjanji jika program Jamsos Ratu bagi 2.000 RTSM tersebut pada 2013 berhasil, maka pada tahun berikutnya kuota untuk penerima program tersebut akan ditambah lebih banyak. Namun demikian, ia juga meminta Dinas Sosial untuk lebih selektif, agar RTSM yang sudah mendapatkan program PKH yang bersumber dari APBN, tidak boleh termasuk dalam program Jamsosratu yang anggarannya bersumber dari APBD Banten.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy Mulya mengatakan, program yang secara sfesifik untuk membantu sekitar 26.993 orang lanjut usia, tidak hanya diberikan dari provinsi dan juga pusat melalui APBN, karena sejumlah daerah juga melakukan program yang sâm seperti yang dilakukan di Kota Serang.

"Program yang spesifik penanganan untuk lansia, juga dilaksanakan di kabupaten/kota masing-masing serta partisipasi dari masyarakat umum melalui panti-panti sosial. Bahkan ada juga lansia itu yang keluarganya masuk di PKH serta Jamsosratu," kata Nandy Mulya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013