Serang (AntaraBanten) - Provinsi Banten masih kekurangan tenaga penyuluh program keluarga berencana (KB) karena jumlah yang ada hanya 645 dari sekitar 1.500 orang yang dibutuhkan.

"Penyuluh KB yang ada di Banten saat ini tercatat 645 orang, idealnya satu tenaga penyuluh untuk satu desa," kata Kepala Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten H Sukardi di Serang, Rabu.

Menurutnya, rasio penyuluh KB tersebut satu orang penyuluh setiap desa/kelurahan, sehingga, di Banten seharusnya ada lebih dari 1.500 penyuluh KB karena jumlah desa/kelurahan di Banten lebih dari  1.500 desa.

"Selama ini kuota CPNS yang ada di kabupaten/kota belum berpihak pada penyuluh KB. Padahal keberadaan penyuluh ini penting dalam upaya meningkatkan peserta KB dan menekan Laju Pertumbuhan Penduduk di Banten," kata Sukardi usai pembukaan Rapat Kerja Daerah Pembangunan Kependudukan dan KB Tahun 2013tingkat Provinsi Banten.

Menurutnya, jumlah pasangan usia subur di Banten sekitar 1.948,550 dari jumlah penduduk Banten 2012 sekitar 10,6 juta. Sedangkan jumlah peserta KB aktif tahun 2012 baru mencapai 61,3 persen.

"Target peserta KB di Banten sesuai RPJMD hingg akhir 2014 sekitar 65 persen," kata Sukardi.

Sehingga diharapkan melalui Rakerda Kependudukan KB tersebut, semua pihak berkomitmen dan melakukan MoU untuk melaksanakan berbagai program yang berpihak terhadap pelaksanaan keberhasilan program KB di Provinsi Banten.

Selain itu, kata dia, selain kekurangan penyuluh KB, kelembagaan yang menangani kependudukan dan KB belum sesuai dengan UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkambangan Kependudukan dan Pembangunan KB di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Seharusnya, melalui UU tersebut di daerah dibentuk BKKBD, sehingga akan diperkuat dengan adanya dukungan APBD provinsi dan kabupaten/kota untuk pembangunan kependudukan dan KB.

"Solusinya sekarang ini selain penyuluh KB yang mencakup lima sampai enam desa/kelurahan per orang, juga memanfaatkan tenaga bidan, perawat kesehatan masyarakat," kata Sukardi.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan bahwa pihaknya optimistis target RPJMD Banten hingga akhir 2014 dalam penekanan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sesuai target 1,1 persen akan tercapai. Sebab, tahun ini LPP Banten sudah mencapai 2,16 persen, turun dari tahun sebelumnya  yang mencapai 2,78 persen. Selain itu, target peserta KB pasangan sesuai RPJMD sekitar 65 persen juga bisa tercapai.

"Untuk mencapai target sesuai RPJMD ini membutuhkan komitmen semua pihak. Makanya dengan MoU tadi, adalah bagian dari upaya menyukseskan program kependudukan dan KB di Banten," kata Ratu Atut Chosiyah usai membuka Rakerda tersebut.

Pihaknya juga berkomitmen bersama kabupaten/kota berupaya meningkatkan jumlah tenaga penyuluh KB di Provinsi Banten.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013