Jakarta (ANTARA News) - National Hospital yang berlokasi di dalam kawasan Graha Famili Surabaya melengkapi fasilitas medisnya dengan alat pencitraan resonansi magnetik  (magnetic resonance imaging, MRI) paling mutakhir.

"Kami menggunakan 3 Tesla MRI Wide Bore generasi  paling mutakhir yang ada Indonesia," kata Rudy Surjanto, CEO National Hospital di Jakarta, Jumat.

Rudy mengatakan, pengenalan peralatan dilakukan berbarengan dengan diresmikannya
instalasi radiologi terpadu yang dilengkapi dengan alat-alat radiologi paling mutakhir.

Fasilitas instalasi Radiologi National Hospital dilengkapi dengan peralatan radiologi konvensional yang terdiri dari X-Ray, Fluoroscopy, Mammography, serta Ultrasonography (USG), jelas dia.

Selain 3 Tesla MRI Wide Bore yang memiliki ketajaman dan kecepatan tinggi juga terdapat  Multi Slice CT Scan (MCST) 128 Slice yang mampu menterjemahkan pola sampai 500 potongan (slice) gambar.

Cath Lab untuk kateterisasi jantung ataupun radiologi intervensi dengan kemampuan tiga dimensi juga disediakan di rumah sakit ini.

Rudy mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara diantara enam negara di wilayah Asia Pasifik selain Jepang, Singapura, Selandia Baru, Australia dan Korea Selatan yang menggunakan MRI generasi terakhir.

Fasilitas ini akan sangat membantu para dokter dalam melakukan tindakan lebih lanjut dalam penanganan pasien seperti 32 channel Coil mampu menghasilkan gambar terbaik dengan kualitas "High Definition".

"Setiap gambar akan terlihat lebih jelas dan detail yang dibutuhkan dalam mendiagnosa penyakit pasien," ujar dia.

Alat ini juga mampu mempersingkat proses pemeriksaan dua kali lebih cepat dibandingkan dengan MRI 1,5 Tesla.

Keunggulan lain, secara fisik 3 Tesla MRI wide bore memiliki ukuran diameter lubang pemeriksaan yang lebih besar dibandingkan MRI konvensional.

Alat ini memiliki diameter lubang pemeriksaaan 70 cm, lebih besar 10 cm dibanding versi MRI sebelumnya. Sehingga secara diameter memiliki volume 30 persen lebih besar daripada alat MRI biasa.

"Lubang diameter yang lebih besar memberikan ruang yang lebih nyaman sehingga mengurangi kecemasan pasien pada saat pemeriksaan khususnya bagi pasien penderita claustrophobia atau ketakutan pada ruangan sempit," kata Rudy.

Alat ini sangat baik untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh darah serta memiliki paparan radiasi 30-40 persen lebih rendah dibandingkan dengan alat CT Scan lainnya.

National Hospital merupakan rumah sakit baru yang dibangun di kawasan Surabaya Barat yang berkembang sangat pesat.

Berlokasi di jalan Lingkar Barat Dalam Surabaya, National Hospital memiliki fasilitas rawat jalan dan rawap inap serta ruang penunjang medis lainnya.

Menempati area seluas 8.530 meter persegi, rumah sakit ini memiliki bangunan 10 lantai dengan luas total 32.000 meter persegi.

National Hospital juga memiliki Bangunan Annex 5 lantai yang nantinya diperuntukan bagi klinik spesialis dari dokter-dokter terkemuka.

Sinarto Dharmawan Direktur Utama PT Surabaya Jasa Medika, mengatakan,  bangunan rumah sakit menerapkan prinsip-prinsip gedung ramah lingkungan (Green Building) dengan meminimalkan carbon print untuk seluruh material yang dipergunakan.

Komitmen tersebut diwujudkan antara lain dengan penggunaan sistem pendingin ruangan yang hemat energi, pemakaian Sunergy Glass yang mampu mereduksi panas dan UV hingga 35 persen, serta fasilitas pengolahan limbah padat maupun cair terkini.

Sementara konsep desain interiornya mengacu pada rancangan khusus yang bertujuan mempermudah penggunaan dan mengutamakan keselamatan pasien," kata Sinarto.

National Hospital memiliki 30 klinik dokter spesialis yang terbagi dalam empat zona terpisah yakni ruang klinik spesialis anak, klinik kandungan & kebidanan, 2 zona klinik
spesialis dewasa, serta ruang layanan medical check up bagi para pasien.

National Hospital menyediakan fasilitas rawat inap sebanyak 123 kamar dengan total kapasitas 179 tempat tidur, terbagi menjadi tipe Suite Room, VVIP, VIP, Executive, Kelas 1, Kelas 2, dan Kelas 3, serta Kamar Isolasi, jelas Sinarto.

National Hospital juga menyediakan beragam jenis ruang perawatan intensif sebanyak 19 tempat tidur. Ruangan tersebut antara lain Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care Unit (ICU) untuk dewasa dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk perawatan khusus anak-anak, serta Neonatal Intensive Care Unit (NICU) untuk perawatan intensif bayi baru lahir, hingga High Care Unit (HCU).

"Kami juga memiliki empat kamar bedah berstandar tertinggi yang didukung Central Sterile Supply Department (CSSD) serta ditambah dengan dua buah kamar bedah untuk One Day Care dan Endoskopi," kata Rudy.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012