Tangerang, (ANTARA) - KPUD Kabupaten Tangerang, Banten, mengakui jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, berjalan landai yang menyebabkan partisipasi tidak mencapai 60 persen.

"Kita akui jika hajat Pilkada di Kabupaten Tangerang berjalan landai dan partispasi tidak mencapai 60 persen," kata Pengarah Pokja Sosialisasi KPUD Kabupaten Tangerang, Ade Awaludin ditemui dalam diskusi "Catatan Kritis Terhadap Suksesnya Pilkada Kabupaten Tangerang" di Tangerang, Kamis.

Ade mengatakan, ada beberapa masalah yang menyebabkan Pilkada Kabupaten Tangerang berjalan landai diantaranya adalah pendataan pemilih yang terkendala bulan puasa dan lebaran sehingga menyebabkan adanya pemilih ganda.

Lalu, peran serta dari partai politik dalam memeriahkan Pilkada Kabupaten Tangerang pun dirasakan kurang. Sebab, sosialisasi Pilkada Kabupaten Tangerang tidak hanya tugas KPUD saja tetapi pihak lainnya.

Ade juga mengakui bila partisipasi pemilih dalam Pilkada Tangerang memang rendah seperti halnya di Perumahan wilayah Karawaci. Dari DPT terdaftar 500 orang, hanya sembilan orang yang memberikan hak pilihnya.

"Kita akui, partisipasi pemilih paling rendah terjadi di wilayah perumahan. Karena, memang petugas KPPS mengalami kesulitan dalam sosialisasi," katanya.

Koordinator Lembaga Kajian Daerah Analisis Terpadu (LKDAT), Ade Yunus mengatakan jika koordinator antara KPUD dengan PPK dan KPPS sangat lemah.

Bahkan, sosialisasi yang dilakukan KPUD dalam sosialisasi melalui website dan kegiatan pun tidak menyentuh masyarakat secara menyeluruh.

"Spanduk anggota KPUD yang terpasang besar namun pelaksanaan Pilkada yang kecil, menunjukan sebagai sosialisasi kurang optimal," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012