Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengingatkan dunia pendidikan, khususnya di Banten untuk memperkuat pendidikan multikultural yang mengedepankan toleransi terhadap perbedaan di masyarakat.
Pendidikan multikultural, kata Andika, adalah proses pengembangan untuk menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis dan suku.
Baca juga: Wagub: Presiden pakai baju baduy sambut HUT RI, Banten patut bangga
“Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme ke dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan atau equality, saling menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan sosial,” kata Andika dalam paparannya mengenai 4 Pilar Kebangsaan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta 2021 secara virtual, di Serang, Kamis.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FKIP Untirta 2021 secara virtual itu dibuka oleh Dekan FKIP Untirta Dase Juansyah dari kampus baru Untirta, Sindangsari, Kota Serang.
Andika mengatakan, pendidikan merupakan satu bidang yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah. Pendidikan yang berkualitas akan mengantarkan suatu daerah menjadi maju, makmur dan sejahtera. Pendidikan juga merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, pendidikan dapat menurunkan angka kemiskinan dan keterbelakangan, serta merupakan jalan meraih kesejahteraan. Kualitas sumber daya manusia berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, sehingga semakin baik tingkat kualitas modal manusia (human capital) akan semakin baik pula tingkat kesejahteraan.
"Karena peran pentingnya, peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Banten yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022,” kata Andika.
Menurut Andika, Pemprov Banten berupaya memberi layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan warga masyarakat. Salah satu program prioritas Peprov Banten saat ini adalah meningkatkan aksesibilitas dan pendidikan yang berkualitas.
Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas, kata dia, dapat dilakukan di antaranya dengan penjaminan mutu pendidikan yakni dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan, guna terbentuknya sekolah berbasis mutu, serta peningkatan kapasitas SDM pendidikan melalui pelatihan kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan.
"Karena itu, penyelenggaraan pendidikan tenaga pendidik harus mengutamakan pembaharuan, inovasi dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa,” kata Andika.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Pendidikan multikultural, kata Andika, adalah proses pengembangan untuk menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis dan suku.
Baca juga: Wagub: Presiden pakai baju baduy sambut HUT RI, Banten patut bangga
“Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme ke dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan atau equality, saling menghormati dan menerima serta memahami dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan sosial,” kata Andika dalam paparannya mengenai 4 Pilar Kebangsaan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta 2021 secara virtual, di Serang, Kamis.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru FKIP Untirta 2021 secara virtual itu dibuka oleh Dekan FKIP Untirta Dase Juansyah dari kampus baru Untirta, Sindangsari, Kota Serang.
Andika mengatakan, pendidikan merupakan satu bidang yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah. Pendidikan yang berkualitas akan mengantarkan suatu daerah menjadi maju, makmur dan sejahtera. Pendidikan juga merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, pendidikan dapat menurunkan angka kemiskinan dan keterbelakangan, serta merupakan jalan meraih kesejahteraan. Kualitas sumber daya manusia berkorelasi positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, sehingga semakin baik tingkat kualitas modal manusia (human capital) akan semakin baik pula tingkat kesejahteraan.
"Karena peran pentingnya, peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan Pemprov Banten yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022,” kata Andika.
Menurut Andika, Pemprov Banten berupaya memberi layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan warga masyarakat. Salah satu program prioritas Peprov Banten saat ini adalah meningkatkan aksesibilitas dan pendidikan yang berkualitas.
Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas, kata dia, dapat dilakukan di antaranya dengan penjaminan mutu pendidikan yakni dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan, guna terbentuknya sekolah berbasis mutu, serta peningkatan kapasitas SDM pendidikan melalui pelatihan kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan.
"Karena itu, penyelenggaraan pendidikan tenaga pendidik harus mengutamakan pembaharuan, inovasi dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa,” kata Andika.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021