Serang (ANTARABanten) - Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Banten masih kekurangan empat unit mobil Perpustakaan Keliling (Pusling), untuk memenuhi kebutuhan di delapan kabupaten/kota di Banten.


Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Banten Acid Syamsuri di Serang, Senin mengatakan, jumlah kendaraan perpustakaan keliling yang dimiliki BPAD Banten saat ini ada empat unit. Sementara kebutuhan ideal untuk memenuhi perpustakaan keliling di setiap kabupaten/kota seharusnya delapan unit.

"Seharusnya lebih banyak lebih baik untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Namun demikian, jika satu kabupaten/kota satu unit saja, itu cukup ideal untuk mengoptimalkan pelayanan Pusling tersebut," kata Acid Syamsuri usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Banten.

Menurutnya, jika ada delapan unit mobil Pusling tentunya akan lebih maksimal untuk menjangkau masyarakat Banten yang ada di pelosok-pelosok kecamatan dan desa-desa.

Acid mengatakan, keberadaan empat unit kendaraan pusling yang ada saat ini merupakan  bantuan pemerintah pusat dan APBD Provinsi Banten. Tiga unit bersumber dari APBD Banten dan satu unit bantuan dari APBN.

Bahkan, kata dia, satu unit mobil operasional pusling bantuan dari pemerintah pusat saat ini umurnya sudah delapan tahun. Sehingga kurang memadai untuk menjangkau dan memberikan pelayanan ke daerah pelosok.

Ia mengatakan, keberadaan Pusling sangat diperlukan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses perpustakaan. Dengan adanya program Pusling yang menjangkau perkampungan, merupakan gerakan 'jemput bola' dalam rangka memberikan pencerdasan bagi masyarakat melalui budaya baca.

Menurut Acid, tahun 2012 dan 2013 BPAD tidak mengalokasikan penambahan untuk Pusling, sebab untuk pengadaan satu unit Pusling minimal dibutuhkan anggaran sekitar Rp200 juta. Sementara alokasi anggaran yang ada saat ini lebih difokuskan untuk menutupi biaya operasional Pusling, karena satu unit mobil dioperasikan dua orang pegawai.

"Alokasi anggaran BPAD tahun 2013 dikurangi dari tahun sebelumnya Rp7 miliar menjadi sekitar Rp5 miliar. Jadi kami akan fokuskan untuk kegiatan-kegiatan skala prioritas," kata Acid.

Kasubid Layanan Perpustakaan BPAD Provinsi Banten Faujiah mengatakan, program Pusling untuk tahun 2012 lebih diprioritaskan bagi daerah-daerah terpencil terutama di wilayah Banten Selatan. Prioritas tersebut berdasarkan pertimbangan akses masyarakat terhadap buku bacaan di Banten Selatan masih sangat terbatas.

"Saat ini kegiatan pusling ke Banten Selatan rutin dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu pekan," kata Fauziah.

Menurutnya, selain memiliki kunjungan yang terjadwal ke daerah-daerah tertentu, BPAD juga menerima permintaan dari komunitas maupun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menginginkan adanya kunjungan mobil Pusling.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012