Serang (ANTARABanten) - Sebanyak 120 imigran asal Afganistan yang terdampar di sekitar Pulau Panaitan, Pandeglang, Banten, dan sudah dibawa ke Pelabuhan Indah Kiat Merak, menolak untuk dievakuasi ke darat.


"Kami masih melakukan negosiasi dengan para imigran, karena mereka menolak untuk dipindahkan dari atas kapal," kata Direktur Polairud Polda Banten AKBP Budi Hermawan saat dikonfirmasi di Serang, Senin.

Budi mengatakan, hingga Senin (9/4) siang, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan para imigran tersebut untuk dipindahkan dari atas kapal yang mereka tumpangi ke penampungan sementara yang disediakan pihak imigrasi Cilegon. Namun demikian, 120 imigran asal Afganistan tersebut menolak karena mereka ingin dikembalikan ke tempat semula di sekitar Pulau Panaitan.

"Padahal mereka akan ditempatkan ke lokasi yang lebih aman, tetapi mereka malah tetap bertahan di atas kapal. Malahan mereka meminta dikembalikan ke lokasi semula," kata Budi Hermawan.

Menurutnya, para imigran tersebut tetap bertahan di atas kapal kayu yang mereka tumpangi yang sudah bersandar di Pelabuhan Indah Kita Merak Cilegon.

Sebelumnya pada Minggu (8/4) mereka terdampar di sekitar Pulau Panaitan Kecamatan Sumur Pandeglang, karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.

Rencananya, setelah kapal yang ditumpangi para imigran itu ditarik ke Pelabuhan Indah Kiat Merak, mereka akan dipindahkan ke penampungan sementara di sebuah hotel di Kota Cilegon yang disediakan pihak Kantor Imigrasi Cilegon.

"Informasinya para imigran asal Afganistan itu berangkat dari Bogor, mereka  akan menyeberang ke Australia," kata AKBP Budi Hermawan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012