Sebagai upaya mempermudah akses terhadap fasilitas kesehatan bagi masyarakat, PT Pertamina (Persero) kembali membangun Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Cilegon, Banten. Posyandu Pisang 1 yang diresmikan hari ini, merupakan fasilitas kesehatan ketiga yang dibangun Pertamina untuk masyarakat sekitar wilayah operasi Fuel Terminal Tanjung Gerem.
Sebelumnya, Pertamina telah mendirikan dua Posyandu di Kelurahan Gerem, yakni Posyandu Wijaya Kusuma di tahun 2017, serta Posyandu Pepaya di tahun 2019. Pertamina bersinergi dengan Puskesmas Kecamatan Gerogol untuk membantu menurunkan angka gizi buruk dan mencegah terjadinya stunting di Kelurahan Gerem.
Baca juga: Ciptakan Lapangan Kerja, Pertamina Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Lele di Tasikmalaya
“Kami mendapat laporan bahwa saat ini terdapat sekitar 50 anak di Kelurahan Gerem yang menderita gizi buruk. Sehingga melalui pembangunan Posyandu Pisang 1 ini, Pertamina berupaya optimal mendorong terwujudnya kemudahan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, balita, dan juga lansia,” jelas Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan.
Lebih lanjut Eko mengungkapkan, selain bantuan pembangunan Posyandu, Pertamina turut memberikan bantuan alat pendukung untuk operasional Posyandu, serta dukungan untuk pelaksanaan program kerja Bina Keluarga Balita (BKB), PUBG (Pangan Untuk Balita Gerem), dan Poswindu yang merupakan kegiatan serupa Posyandu namun diperuntukkan untuk warga yang berusia diatas 20 tahun.
Terdapat pula lima orang kader Posyandu Pisang 1 yang telah dibina dan dibekali pelatihan. Pertamina turut mendorong kolaborasi Posyandu Pisang 1 dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setempat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19, yakni Kelompok UMKM Cegah Stunting Bantuan Pertamina Gerem, dalam pembuatan dan penyediaan makanan balita.
“Melalui pendampingan dan dorongan untuk bersinergi dengan berbagai pihak, kami berharap para kader di Posyandu Pisang 1 dapat segera aktif memberikan informasi dan penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan untuk masyarakat di Kelurahan Gerem. Tentunya kami terus menghimbau agar seluruh kegiatan Posyandu di masa pandemi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tambahnya.
Posyandu Pisang 1 diresmikan langsung pada Rabu (30/6) oleh Fuel Terminal Manager Tanjung Gerem Ade Sepriadi, Kepala Puskesmas Kecamatan Gerogol drg. Pebriant Damayanti, serta Lurah Gerem Deny Yuliandi.
“Kami mengapresiasi Pertamina atas dukungannya, tidak hanya mencakup program kesehatan melalui pembangunan Posyandu, sehingga kini kami sudah tidak perlu lagi menumpang di rumah warga, namun juga dukungannya melalui program peningkatan kapasitas UMKM. Terutama bagi UMKM yang terdampak akibat pandemi,” ungkap Deny Yuliandi dalam sambutannya.
Program Posyandu sejalan dengan salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang kesehatan yakni Pertamina Sehati. Pembangunan Posyandu juga merupakan upaya Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals poin 3 yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, dengan target penurunan angka kematian ibu dan bayi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Sebelumnya, Pertamina telah mendirikan dua Posyandu di Kelurahan Gerem, yakni Posyandu Wijaya Kusuma di tahun 2017, serta Posyandu Pepaya di tahun 2019. Pertamina bersinergi dengan Puskesmas Kecamatan Gerogol untuk membantu menurunkan angka gizi buruk dan mencegah terjadinya stunting di Kelurahan Gerem.
Baca juga: Ciptakan Lapangan Kerja, Pertamina Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Lele di Tasikmalaya
“Kami mendapat laporan bahwa saat ini terdapat sekitar 50 anak di Kelurahan Gerem yang menderita gizi buruk. Sehingga melalui pembangunan Posyandu Pisang 1 ini, Pertamina berupaya optimal mendorong terwujudnya kemudahan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, balita, dan juga lansia,” jelas Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan.
Lebih lanjut Eko mengungkapkan, selain bantuan pembangunan Posyandu, Pertamina turut memberikan bantuan alat pendukung untuk operasional Posyandu, serta dukungan untuk pelaksanaan program kerja Bina Keluarga Balita (BKB), PUBG (Pangan Untuk Balita Gerem), dan Poswindu yang merupakan kegiatan serupa Posyandu namun diperuntukkan untuk warga yang berusia diatas 20 tahun.
Terdapat pula lima orang kader Posyandu Pisang 1 yang telah dibina dan dibekali pelatihan. Pertamina turut mendorong kolaborasi Posyandu Pisang 1 dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setempat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19, yakni Kelompok UMKM Cegah Stunting Bantuan Pertamina Gerem, dalam pembuatan dan penyediaan makanan balita.
“Melalui pendampingan dan dorongan untuk bersinergi dengan berbagai pihak, kami berharap para kader di Posyandu Pisang 1 dapat segera aktif memberikan informasi dan penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan untuk masyarakat di Kelurahan Gerem. Tentunya kami terus menghimbau agar seluruh kegiatan Posyandu di masa pandemi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tambahnya.
Posyandu Pisang 1 diresmikan langsung pada Rabu (30/6) oleh Fuel Terminal Manager Tanjung Gerem Ade Sepriadi, Kepala Puskesmas Kecamatan Gerogol drg. Pebriant Damayanti, serta Lurah Gerem Deny Yuliandi.
“Kami mengapresiasi Pertamina atas dukungannya, tidak hanya mencakup program kesehatan melalui pembangunan Posyandu, sehingga kini kami sudah tidak perlu lagi menumpang di rumah warga, namun juga dukungannya melalui program peningkatan kapasitas UMKM. Terutama bagi UMKM yang terdampak akibat pandemi,” ungkap Deny Yuliandi dalam sambutannya.
Program Posyandu sejalan dengan salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang kesehatan yakni Pertamina Sehati. Pembangunan Posyandu juga merupakan upaya Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals poin 3 yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, dengan target penurunan angka kematian ibu dan bayi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021