Tangerang, (ANTARABanten) - Aparat Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan kajian tentang penambahan trayek angkutan kota yang melewati Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja sehingga bermanfaat bagi warga.

"Kami berencana melakukan kajian tentang penambahan trayek angkutan umum agar dapat melintasi RSUD Balaraja," kata Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pemkab Tangerang, Nono Sudarno di Tangerang, Jumat.

Dia mengatakan, penambahan trayek angkutan umum itu sangat dibutuhkan warga karena untuk menuju RSUD Balaraja harus mengunakan kendaraan khusus atau milik pribadi.

Pernyataan tersebut sehubungan adanya permintaan sejumlah warga beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Jayanti, Kronjo, Kresek maupun Cisoka kepada Bupati Tangerang, H. Ismet Iskandar, bahwa pada RSUD yang terletak di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja itu tidak dilintasi kendaraan umum.

Para warga yang hendak ke RSUD tersebut harus menyewa kendaraan, maka terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk mengobati keluarganya yang sakit.

Selain itu, bila warga hendak membezuk tetangga atau keluarga yang dirawat di RSUD Balaraja terpaksa mengunakan kendaraan bak terbuka agar biaya sewa lebih murah.

Bahkan warga harus menyewa ojek bila ke RSUD Balaraja dengan mengeluarkan uang sebesar Rp12.000 hingga Rp15.000 untuk sekali jalan.

Namun masalah transportasi umum yang dikeluhkan warga tersebut pernah disampaikan kepada anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari daerah pemilihan Balaraja dan Kronjo, tapi belum ditanggapi serius.

Warga Kabupaten Tangerang pernah menyampaikan aspirasi dalam suatu aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD setempat di Tigaraksa terkait keberadaan angkutan kota yang tidak melintasi RSUD tersebut.

Akibat tidak adanya jalur angkutan kota ke RSUD balaraja, maka warga yang berada di Kecamatan Pasar Kemis, Rajeg, Sukamulya, Sukadiri maupun Mauk lebih memilih berobat ke RSU di kota Tangerang.

Menurut Nono bahwa, penambahan trayek tersebut tentunya harus dengan  prosedur di antaranya kajian wilayah dan sosialiasi.

Keberadaan angkutan kota yang baru, katanya, dipastikan bersinggunggan dengan sarana transportasi di sekitarnya terutama terhadap pengendara dan diupayakan tidak menimbulkan gejolak.

Pihak Dinas Perhubungan, katanya, melakukan sosialisasi kepada warga maupun tokoh penduduk setempat supaya tidak menimbulkan tindakan negatif bila ada trayek baru kendaraan umum.

Walau begitu, penambahan trayek angkutan umum yang melintasi RSUD Balaraja itu diupayakan beroperasi awal Januari 2012.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011