Jakarta (ANTARA News) - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Ratu Atut - Rano Karno, menyiapkan sebanyak 581 saksi untuk menghadapi gugatan pemohon dalam sidang lanjutan sengketa Pilkada Banten pada hari Kamis (10/11).


"Kami sudah siapkan sebanyak 581 saksi untuk memberikan keterangan kecurangan pasangan lain yang merugikan Atut-Rano," kata Arteria Dahlan, kuasa hukum Atut - Rano ditemui usai sidang sengketa Pilkada Banten di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa.

Arteria menuturkan, saksi tersebut terdiri dari masyarakat umum, PNS, hingga KPU. Semua pihak tersebut, mengaku telah mengalami intimidasi oleh pasangan lainnya.

Kemudian, saksi yang disiapkan untuk menguatkan hasil pleno yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi Banten pada tanggal 30 Oktober lalu dengan menetapkan kemenangan untuk pasangan Ratu Atut - Rano Karno.

Tak hanya 581 saksi, pihaknya juga sudah menyiapkan 144 kontainer berisi ribuan berkas kecurangan pasangan Wahidin - Irna dan Jazuli - Muzakki.

"Kami akan bawa berkas perkara ini dengan 144 kontainer, sebab harus digandakan sebanyak 12 kali," katanya menjelaskan.

Iwan Kusuma Hamdan, juru bicara Atut - Rano menambahkan, gugatan yang diajukan pasangan WH - Irna dan Jazuli - Makmun, menunjukkan kedua pasangan itu tidak siap kalah.

"Perbedaan suara sangat mencolok, seperti dengan pasangan WH - Irna mencapai 461.078, dengan pasangan Jazuli - Makmun lebih besar lagi. Dasar penghitungan suara sendiri adalah secara manual. Tidak mudah bagi mereka untuk membuktikannya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan, sidang sengketa Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di Mahkamah Konstitusi, ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Kamis (10/11).

Dalam sidang perdana sengketa Pilkada Banten, pihak pemohon yakni pasangan Wahidin-Irna, Jazuli-Muzakki mengajukan gugatan terkait adanya indikasi kecurangan yang dilakukan pasangan Ratu Atut -  Rano Karno.

Sebelumnya, pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Banten 2011.

Perolehan suara itu terungkap dalam rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten untuk rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan calon terpilih Pilkada Banten di Serang, Minggu (30/10).

Pasangan nomor urut satu itu memperoleh suara terbanyak di tujuh kabupaten/kota dari delapan kabupaten/kota di Banten.

Ketujuhnya adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang.

Di Kota Tangerang, pasangan nomor urut dua Wahidin Halim-Irna Narulita, memperoleh suara terbanyak.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara dari delapan KPU kabupaten/kota menunjukkan, Ratu Atut-Rano Karno meraih 2.136.035 suara atau 49,64 persen, Wahidin Halim-Irna Narulita memperoleh 1.674.957 suara atau 38,93 persen dan Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki memperoleh 491.432 suara atau 11,42 persen dari total suara sah 4.302.424 suara.

KPU Provinsi Banten, sebelumnya telah menetapkan jumlah Daftar Pemilihan Tetap (DPT) untuk Pilkada Banten sebanyak 7.118.587 jiwa.

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten yang akan dipilih pada Sabtu (22/10) yakni pasangan nomor urut satu Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno (Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PBB, PKB, PAN, PPNUI, PKPB, PPD, PDS), pasangan nomor urut dua Wahidin Halim-Irna Narulita (Demokrat) dan pasangan nomor urut tiga Jazuli Juwaini-makmun Muzakki (PKS, PPP, PKNU dan PBR).

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011