Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Lebak, Banten mendirikan sekolah pemilu guna mewujudkan demokrasi yang cerdas, berkualitas dan berintegritas tinggi.
 
Pelaksanaan sekolah pemilu itu berlangsung selama tiga bulan mulai 12 Juni sampai 28 Agustus 2021, " kata Kepala Sekolah Pemilu Majelis Daerah KAHMI Lebak Mastur Huda di Lebak, Minggu.
 
Peserta didik yang menimba ilmu di sekolah itu berjumlah 30 orang dari kalangan alumni HMI dan keluarga besar Muhammadiyah
 
Mereka para siswa itu, kata dia, nantinya menerima pembelajaran dengan 12 kali pertemuan setiap pekan dan lokasi pembelajaran di SMK Muhammadiyah Rangkasbitung,
 
"Semua siswa yang belajar di sekolah pemilu itu gratis," katanya.
 
Menurut dia, pendirian sekolah pemilu itu atas inisiatif KAHMI dan Anggota KPU Banten Agus Sutisna serta Anggota Bawaslu Banten Ali Faisal.
 
Pelaksanaan kegiatan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tentang kepemiliuan, dimana peserta didik nantinya sebagai agen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi.
 
Para siswa itu, kata dia , mereka akan menerima berbagai materi di antaranya tentang demokrasi, sejarah pemilu, sistem kepartaian, sistem pemilu, sengketa hasil pemilu, hingga politik afirmasi perempuan.
 
Pihak sekolah pemilu juga akan menghadirkan narasumber tingkat nasional setiap pekan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta didik itu.
 
"Kami ingin berkontribusi terhadap pembangunan demokrasi di negeri ini. Mudah-mudahan, ikhtiar ini dilancarkan dan para siswa mendapatkan manfaat dari kegiatan sekolah pemilu," ujarnya.
 
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Majelis Nasional KAHMI Manimbag Kahariady mengatakan pihaknya mengapresiasi, program sekolah pemilu itu dipastikan akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan demokrasi di Indonesia.
 
"Ini inovasi luar biasa dari rekan-rekan KAHMI Lebak dan berharap di daerah lain juga dilakukan sehingga demokrasi substansial dapat direalisasikan di negeri ini," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Anggota KPU Banten Agus Sutisna mengatakan kehadiran sekolah pemilu itu untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki wawasan dan skill elektoral (kepemiluan) dan ke depan akan terus dibutuhkan baik oleh penyelenggara pemilu (KPUl dan Bawaslu), partai politik, masyarakat sipil dan jurnalis
 
Selain itu juga meningkatkan literasi elektoral masyarakat secara umum khususnya kalangan generasi muda.
 
"Kami berharap sekolah pemilu itu bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan demokrasi yang berkompeten dan berintegritas, ' katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021