Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan masyarakat mewaspadai bencana longsor karena curah hujan di daerah itu relatif tinggi.

"Peringatan imbauan kewaspadaan itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Minggu.

Baca juga: LSM GMBI Lebak fasilitasi warga Badui buat identitas kependudukan
 
Dalam beberapa pekan terakhir di wilayah Kabupaten Lebak dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Bahkan, ruas jalan Cipanas - Lebak Gedong-Warung Banten-Sukabumi, Sabtu (29/5) terputus akibat longsor, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
 
Karena itu, BPBD Lebak mengimbau masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.
 
Potensi cuaca buruk itu bisa menimbulkan longsor, terutama pemukiman yang berada di perbukitan dan pegunungan, seperti di wilayah kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
 
Selain itu juga warga yang tinggal di kawasan Gunung Kendeng di antaranya Kecamatan Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, Muncang, Gunungkencana dan Cibeber.
 
"Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya menjelaskan.
 
Ia mengatakan peringatan kewaspadaan bencana alam itu, karena Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan longsor, banjir dan banjir bandang.
Pengalaman bencana alam awal tahun 2020 ribuan warga Lebak di lima kecamatan terpaksa mengungsi setelah tempat tinggalnya mengalami kerusakan juga sembilan warga meninggal dunia.
 
"Kami minta jangan sampai bencana alam itu menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang besar, " katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021