Merak (ANTARABanten) - Tingginya masyarakat yang menderita penyakit Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten karena banyaknya lalu lalang kendaraan berat di wilayah tersebut yang menimbulkan debu.


Menurut Kepala Puskesmas Pulomerak dr Sefi Saiful Holiq,  selain dipicu banyaknya kendaraan berat yang mengakibatkan lingkungan berdebu, juga disebabkan karena banyaknya galian C di wilayah Pulomerak.

"Warga yang berobat ke puskesmas juga banyak dari wilayah yang ada galian C seperti Kelurahan Suralaya dan Lebak Gede," kata Sefi, Minggu.

Dia menjelaskan, setiap warga yang berobat di Puskesmas, dan mengalami gejala Ispa selalu diimbau untuk menggunakan masker, ketika melakukan aktifitas di luar rumah, seperti di jalan, dan berkendara motor.

"Kami selalu memberikan imbauan kepada warga ketika  beraktifitas di luar rumah menggunakan penutup hidung dan mulut, agar tidak beresiko tinggi, terkena gejala Ispa,' katanya menambahkan.

Berdasarkan data yang ada di puskesmas katanya, pada Agustus dan September diperkirakan penderita Ispa   masih akan sama  dengan bulan sebelumnya,  yakni sangat tinggi. Apalagi pada bulan tersebut adalah puncak musim kemarau yang berarti lingkungan warga semakin kering dan berdebu.

"Data bulan Agustus dan September belum kami rekap, tetapi sepertinya tidak terlampau jauh, dengan bulan-bulan sebelumnya," katanya menambahkan.

Saat kemarau kata Sefi, debu adalah penyebab utama menyebarnya penyakit yang terkait dengan saluran pernafasan.

Puskesmas Pulomerak mencatat pada Juni penderita penyakit yang terkait dengan saluran pernafasan mencapai 1.246 warga, terdiri dari penderita influenza karena virus 682 orang, batuk dan Ispa masing-masing 282 orang.

Sedangkan pada Juni mengalami peningkatan menjadi 1.586 orang, terdiri dari penderita influenza 814 orang, batuk 397 orang dan Ispa 357 orang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011