Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Banten membantu pengamanan kegiatan tes cepat antigen bagi pemudik dan masyarakat oleh Dinas Kesehatan yang diselenggarakan di pasar tradisional dan pos penyekatan sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 usai libur panjang.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Agus Henra di Tangerang Kamis mengatakan kegiatan tes cepat antigen yang dilakukan secara masif oleh Dinas Kesehatan selama libur dan setelah lebaran adalah bagian dari deteksi dini mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Sebanyak 24 kandidat ikuti lelang terbuka jabatan di UNIS Tangerang
Ia menjelaskan, sasaran tes cepat kepada pedagang dan pembeli di pasar tradisional, membutuhkan pendekatan agar warga mau ikut dilakukan pemeriksaan demi kesehatan dan keselamatan bersama.
"Upaya menekan penyebaran COVID-19 yang telah dilakukan selama ini harus dijaga secara konsisten. Maka itu Satpol PP ikut serta melakukan pengamanan agar pelaksanaan tes cepat antigen ini berjalan lancar," kata Agus Henra.
Ia juga menuturkan kegiatan tes cepat antigen ini sebagai instruksi langsung Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai libur panjang.
Kemudian terkait pengamanan di pos penyekatan, Satpol PP bersama TNI dan Polisi juga terus bersinergi melakukan pengawasan terhadap warga yang akan masuk ke Kota Tangerang.
Dua titik pos penyekatan yang berlokasi di Jalan MH Thamrin Kebon Nanas dan Jalan Gotot Subroto Jatiuwung, dijaga selama 24 jam. Jika ada pemudik dari luar kota, petugas akan melakukan tes cepat antigen untuk memastikan kesehatannya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah menyiapkan 10 ribu swab antigen dan 10 ribu kantong GeNose dengan enam alat tes GeNose untuk mengantisipasi peningkatan kasus usai libur panjang. Selama 14 hari ke depan akan dilakukan tracing massal untuk menemukan kasus sedini mungkin sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat.
Disiapkannya ribuan alat tes antigen tersebut dalam upaya untuk meminimalisir adanya risiko penyebaran virus corona terhadap masyarakat. Terlebih, padatnya mobilitas masyarakat di hari raya, pusat perbelanjaan hingga lokasi liburan.
Satpol PP Kota Tangerang, lanjut Agus, juga melakukan pengamanan kegiatan vaksinasi lanjutan bagi tenaga pendidik dan masyarakat Lanjut Usia (Lansia) yang dilaksanakan secara serentak di 13 Kecamatan usai lebaran. Tak hanya menjaga di area lokasi vaksinasi, petugas juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya vaksin bagi Lansia.
Sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan jika masyarakat Lansia sangat rentan terpapar virus corona dan perlu dilakukan antisipasi dengan vaksinasi. Ini juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan. "Petugas memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang melaksanakan vaksinasi," paparnya.
Di sisi lain, petugas Satpol PP juga melakukan patroli rutin terkait penerapan protokol kesehatan kepada pengelola usaha, hiburan dan kegiatan seni budaya. Meski mendapatkan izin operasional dengan batasan waktu tetapi semua kegiatan harus mengacu para penerapan protokol kesehatan.
"Kita tak segan memberikan teguran dan sanksi pada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Sosialisasi kita terus sampaikan dan menerima masukan dari masyarakat," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Agus Henra di Tangerang Kamis mengatakan kegiatan tes cepat antigen yang dilakukan secara masif oleh Dinas Kesehatan selama libur dan setelah lebaran adalah bagian dari deteksi dini mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Sebanyak 24 kandidat ikuti lelang terbuka jabatan di UNIS Tangerang
Ia menjelaskan, sasaran tes cepat kepada pedagang dan pembeli di pasar tradisional, membutuhkan pendekatan agar warga mau ikut dilakukan pemeriksaan demi kesehatan dan keselamatan bersama.
"Upaya menekan penyebaran COVID-19 yang telah dilakukan selama ini harus dijaga secara konsisten. Maka itu Satpol PP ikut serta melakukan pengamanan agar pelaksanaan tes cepat antigen ini berjalan lancar," kata Agus Henra.
Ia juga menuturkan kegiatan tes cepat antigen ini sebagai instruksi langsung Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai libur panjang.
Kemudian terkait pengamanan di pos penyekatan, Satpol PP bersama TNI dan Polisi juga terus bersinergi melakukan pengawasan terhadap warga yang akan masuk ke Kota Tangerang.
Dua titik pos penyekatan yang berlokasi di Jalan MH Thamrin Kebon Nanas dan Jalan Gotot Subroto Jatiuwung, dijaga selama 24 jam. Jika ada pemudik dari luar kota, petugas akan melakukan tes cepat antigen untuk memastikan kesehatannya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah menyiapkan 10 ribu swab antigen dan 10 ribu kantong GeNose dengan enam alat tes GeNose untuk mengantisipasi peningkatan kasus usai libur panjang. Selama 14 hari ke depan akan dilakukan tracing massal untuk menemukan kasus sedini mungkin sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat.
Disiapkannya ribuan alat tes antigen tersebut dalam upaya untuk meminimalisir adanya risiko penyebaran virus corona terhadap masyarakat. Terlebih, padatnya mobilitas masyarakat di hari raya, pusat perbelanjaan hingga lokasi liburan.
Satpol PP Kota Tangerang, lanjut Agus, juga melakukan pengamanan kegiatan vaksinasi lanjutan bagi tenaga pendidik dan masyarakat Lanjut Usia (Lansia) yang dilaksanakan secara serentak di 13 Kecamatan usai lebaran. Tak hanya menjaga di area lokasi vaksinasi, petugas juga memberikan sosialisasi mengenai pentingnya vaksin bagi Lansia.
Sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan jika masyarakat Lansia sangat rentan terpapar virus corona dan perlu dilakukan antisipasi dengan vaksinasi. Ini juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan. "Petugas memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang melaksanakan vaksinasi," paparnya.
Di sisi lain, petugas Satpol PP juga melakukan patroli rutin terkait penerapan protokol kesehatan kepada pengelola usaha, hiburan dan kegiatan seni budaya. Meski mendapatkan izin operasional dengan batasan waktu tetapi semua kegiatan harus mengacu para penerapan protokol kesehatan.
"Kita tak segan memberikan teguran dan sanksi pada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Sosialisasi kita terus sampaikan dan menerima masukan dari masyarakat," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021