Tangerang, (ANTARABanten) - Badan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Banten, mengusulkan untuk mempatenkan batik dan lagu mars daerah itu.


"Kami sudah usulkan ke DPRD, dan sedang dilakukan pembahasan agar batik serta lagu mars Tangerang Selatan dipatenkan," kata Kepala Badan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan Sigit Widodo Nugroho, di Serpong, Kamis.

Ditemui usai pembukaan Festival Budaya dan Seni Kota Tangerang Selatan, di Taman Kota 2 Serpong, ia mengatakan jenis batiknya adalah ciri khas batik Tangerang Selatan bercorak bunga anggrek.

Sebab, menurut dia, bunga anggrek merupakan hasil pertanian terbesar di Kota Tangsel. "Dalam beberapa kegiatan resmi, batik dengan corak bunga anggrek sudah sering dipakai, sekaligus untuk sosialisasi," katanya.

Sigit mengatakan selain batik lagu mars, Tangerang Selatan juga akan mematenkan Tari Keprok. Tari ini merupakan tarian yang memadukan antara unsur Islami dan modern. Tarian itu biasanya dibawakan oleh lima orang penari.

Menurut dia, begitu pula dengan makanan khas Tangerang Selatan, seperti sayur besan, pecak ikan, dan kerak telor yang juga merupakan makanan khas masyarakat Betawi, juga akan dipatenkan.

"Ada beberapa makanan yang akan kita patenkan. Sebab, saat ini belum ada ciri khas tentang budaya, sejak adanya pemekaran Kabupaten Tangerang," katanya.

Sigit mengatakan dalam Festival Kebudayaan Kota Tangerang Selatan ditampilkan beragam kesenian, di antaranya Reog Ponorogo, Kebudayaan Palang Pintu dari Betawi, dan Tari Keprok yang asalnya dari 
Sunda.

Ia mengakui bahwa kesenian yang dipentaskan itu merupakan campuran dari Banten, Sunda dan Betawi. "Kesenian Tangerang Selatan adalah campuran multietnis, yakni dari Betawi, Sunda dan Banten," katanya

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011