Lebak (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak akan membangun kembali jembatan gantung yang putus hingga puluhan warga yang melintasi jembatan berjatuhan dengan ketinggian delapan meter.


"Kami berharap jembatan gantung yang menghubungkan antardesa itu segera dibangun, sehingga warga tidak terisolir," kata Asisten Daerah (Asda) IV Bagian Humas dan Kesejahteraan Rakyat Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak, Tajudin di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, peristiwa putusnya jembatan gantung tersebut terjadi Senin (6/6) sore hingga melukai sekitar 30 orang dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagian besar warga mengalami luka-luka, seperti lebam, patah tulang dan gigi rontok.

Jembatan gantung yang terputus itu diduga lima seling yang membentang sebagai tali pegangan dan pijakan kaki tidak kuat akibat dilintasi warga secara bersamaan dengan jumlah banyak.

Menurut dia, jembatan gantung yang setiap hari dilintasi ribuan warga Desa Mekarsari-Barunay Kecamatan Cihara itu sudah puluhan tahun tidak diperbaiki.

Karena itu, kata dia, pemerintah daerah melalui Dinas Bina Marga setempat segera membangun kembali, sehingga akses perekonomian warga berjalan dengan baik.

"Kemungkinan pembangunan itu melalui perubahan anggaran 2011," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak Wawan mengatakan, pihaknya sudah meninjau ke lokasi jembatan gantung yang putus tersebut bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainya.

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mencatat perincian biaya pembangunan jembatan gantung itu.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kami bisa melakukan pembangunan jembatan yang menghubungkan antardesa," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011