Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengapresiasi kerukunan umat beragama di daerah ini berjalan baik dan belum pernah terjadi konflik sosial di tengah keberagamaan dan perbedaan keyakinan, suku, bahasa dan budaya.

"Kita sampai saat ini kerukunan umat beragama cukup baik dan penuh kedamaian," katanya di Lebak.

Baca juga: Pelaku usaha kecil di Lebak bertahan di tengah pandemi COVID-19

Masyarakat Kabupaten Lebak yang relegius tentu memiliki nilai-nilai toleransi yang cukup tinggi, sehingga tidak ada perbuatan terorisme maupun radikalisme.

Bahkan, saat ini para jemaat yang melaksanakan ibadah di Gereja maupun Vihara berlangsung aman, damai dan kondusif.

"Kami menjamin daerah ini aman karena kerukunan umat beragama dan toleransi berjalan baik," katanya menjelaskan.

Bupati mengatakan, pemerintah darah juga menjalin koordinasi dengan TNI, Polisi, MUI, FKUB, Bakor-Pakem, Kemenag dan pemuka agama.

Selama ini, kata dia, koordinasi tersebut berjalan baik untuk menangkal paham radikalisme, terorisme dan aliran sesat.

"Kami memberikan jaminan keamanan bahwa daerah ini damai dan kondusif," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, KH Baijuri mengatakan selama ini kerukunan umat beragama di daerah ini sangat baik dan kondusif, bahkan setiap bulan menggelar pertemuan silatuhrahmi antarpemuka agama.

Masyarakat Kabupaten Lebak memiliki perbedaan keyakinan yang dianut antara lain Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Budha dan Aliran Kepercayaan Badui.

Selama ini, pihaknya mengoptimalkan dialog guna menjalin hubungan yang lebih baik antaragama dan kerukunan dapat dipelihara dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan.

"Kami melestarikan kerukunan dan hubungan antarumat beragama dan tidak menimbulkan masalah di tengah perbedaan keyakinan  itu," ujarnya.


 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021