Masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menyambut positif pembangunan jembatan gantung di Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber yang sudah rampung dan bisa dilintasi kendaraan roda dua.

"Kami merasa terbantu dengan jembatan gantung permanen yang dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk itu," kata Sekretaris Desa Sukamulya Ardaya saat peresmian jembatan tersebut di Lebak, Rabu.

Pembangunan jembatan gantung Gelagar Besi Curug Bandung yang menghubungkan Kecamatan Cibeber dan Bayah di pedalaman Kabupaten Lebak dapat membuka desa terisolasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengakui masyarakat setempat membutuhkan jembatan permanen sebagai akses jalan alternatif untuk mempermudah menerima pelayanan kesehatan, pendidikan, perekonomian dari pusat kota Kecamatan Cibeber dan Bayah.

Ia mengakui infrastuktur Desa Sukamulya cukup buruk dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat karena topografinya perbukitan dan pegunungan, sedangkan apabila pembangunan infrastruktur dibebankan ke desa melalui Dana Desa (DD), tentunya pihaknya tidak mampu merealisasikannya.

"Kami sangat bersyukur adanya kepedulian Chandra Asri yang membangun jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung melalui CSR," katanya.
Jembatan gantung yang berlokasi di Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber


Ia menyebut desa setempat berpenduduk 900 kepala keluarga (KK) dan kategori keluarga prasejahtera 1 yang mendapatkan bantuan pemerintah sekitar 350 KK.
Penyebab meningkatnya keluarga prasejahtera 1 itu akibat buruknya infrastruktur. Hasil komoditas pertanian dan perkebunan tidak laku dijual ke pasar karena tingginya biaya transportasi.

Selain itu, masyarakat setempat jika harus melakukan persalinan maupun sakit parah terpaksa dilarikan ke puskesmas dengan digotong menggunakan ‘samping’. Bahkan dari 900 KK itu sekitar 70 persen warganya hanya tamatan Sekolah Dasar (SD).

"Kami optimistis dengan beroperasi jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung dapat meningkatkan kesejahteraan dan terbebas desa terisolir," katanya.
Vice President of Corporate Relations and Sustainability Chandra Asri Edi Rivai mengharapkan jembatan gantung itu membuat warga setempat terbebas dari keterisoliran dan akses ekonomi menjadi lebih baik.

Begitu juga, katanya, ada kemudahan akses kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya masyarakat setempat. Kemungkinan besar, potensi jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung bisa dijadikan tempat wisata untuk swafoto, karena panorama alamnya cukup indah dengan topografi perbukitan dan pegunungan.

Pembangunan jembatan ini, kata dia, menggunakan struktur SNI dan standar PUPR, serta dikerjakan melalui kerja sama dengan masyarakat selama 90 hari.
Chandra Asri ke depan secara bertahap memprioritaskan pembangunan jembatan, bahkan tahun ini direalisasikan empat jembatan gantung dan dua di antaranya di Lebak.

"Kami minta warga dapat merawat dan memelihara jembatan itu agar bertahan lama," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lebak Maman Suparman mengapresiasi pembangunan jembatan gantung Gelegar Besi Curug Bandung yang dibangun oleh Chandra Asri melalui relawan kampung.

Pembangunan jembatan gantung itu tentu sebagai urat nadi perekonomian masyarakat padesaan. Saat ini, pemerintah daerah tidak memiliki anggaran cukup jika difokuskan pembangunan jembatan, sebab Lebak memiliki 800 jembatan.

"Kami merasa bersyukur adanya atas bantuan Chandra Asri dalam pembangunan jembatan gantung itu dapat meningkatkan kesejahteraan warga Lebak," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021