Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengoperasikan dua mesin pompa air untuk mengatasi banjir yang menggenangi 
pemukiman warga, setelah daerah setempat dilanda hujan lebat selama 2,5 jam disertai angin kencang dan petir.

"Kami terpaksa mengoperasikan dua mesin pompa sedot, karena genangan air banjir belum surut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.

Baca juga: Penderita COVID-19 di Lebak bertambah 37 jiwa

Banjir yang menimpa permukiman warga Lebak Picung, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dengan ketinggian air berkisar 60-90 sentimeter.

Penyebab banjir tersebut penyumbatan drainase oleh sampah. Akibat sumbatan sampah tersebut arus air tidak berjalan lancar ke Sungai Ciujung.

Genangan banjir, kata dia, terjadi sejak sore dan hingga malam ini belum surut.

Oleh karena itu, BPBD Lebak mengoperasikan dua mesin sedot air agar banjir segera surut dan warga kembali ke rumah masing-masing.

"Kami berharap malam ini genangan air banjir itu bisa surut," katanya.

Sejumlah warga Lebak Picung Kabupaten Lebak mengatakan banjir yang melanda pemukiman itu akibat drainase banyak tumpukan sampah, sehingga arus air tidak berjalan lancar.

Selain itu drainase ke Sungai Ciujung relatif kecil dan perlu dilakukan normalisasi saluran air.

"Kami berharap pemerintah setempat dapat melakukan pembangunan normalisasi drainase,sehingga debit air berjalan lancar ke aliran sungai," kata Ujang (50), warga Lebak Picung, Kabupaten Lebak.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021