Pandeglang (ANTARABanten) - Kementerian Sosial (Kemensos) memperluas penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.


Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan di Pandeglang, Kamis menjelaskan, sasaran penyauran PKH 2011 bertambah lima kecamatan dibandingkan 2010.

"Kalau 2010 bantuan PKH yang disalurkan di 10 kecamatan, untuk 2011 diperluas menjadi 15 kecamatan, dari 35 kecamatan yang ada di Pandeglang," paparnya.

Untuk nilai dan jumlah keluarga kurang mampu calon penerima bantuan itu, menurut dia, belum ada pemberitahuan resmi.

"Kalau nilai dana dan jumlah warga miskin calon penerima bantuan kita belum tahun. Kami baru dapat informasi ada penambahan kecamatan yang mendapat bantuan itu yakni dari 10 kecamatan menjadi 15 kecamatan," ujarnya.

Pada 2010, Kabupaten Pandeglang mendapat alokasi dana PKH sebesar Rp22 miliar lebih untuk 17.300 kepala keluarga miskin di daerah itu.

Mengenai nilai bantuan, menurut dia, bervariasi disesuaikan dengan kondisi keluarga dari penerima, namun berkisar Rp600 ribu-Rp1,2 juta.

"Bagi keluarga penerima yang memiliki anak usia sekolah lebih banyak, atau mempunyai balita lebih banyak maka nilai bantuan yang diterimanya juga lebih tinggi," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, warga kurang mampu penerima bantuan PKH tersebut  tersebar di 10 kecamatan yakni Majasari, Mandalawangi, Picung, Munjul, Labuan, Pulosari, Cibaliung, Sumur, Angsana dan Cibitung.

Bantuan PKH, kata dia, diberikan pemerintah guna menanggulangi kemiskinan dengan meotong mata rantai yang menjadi penyebab kemiskinan tersebut.

Menurut dia, ada beberapa syarat keluarga yang masuk dalam katagori keluarga harapan di antaranya memiliki anak usia di bawah lima tahun (balita), memiliki anak sekolah atau istrinya sedang hamil.

"Dengan adanya bantuan tersebut maka balita bisa diberikan gizi sehingga tumbuh sehat baik jiwa maupun raganya, anak usia sekolah dapat disekolahkan dan ibu hamil bisa diperiksanakan ke bidan atau dokter secara rutin," katanya.

Jika anak balita berkembangan jiwa dan raganya baik maka nantinya akan menjadi anak yang sehat dan cerdas, anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin itu juga bisa disekolahnya, sehingga pintar dan memiliki kemampuan.

Demikian juga dengan ibu hamil, kalau diperiksanakan secara rutin pada bidan atau dokter maka janinan yang ada dalam kandungan dan ibu yang mengandungnya pun akan sehat, yang pada akhirnya bisa lahir dengan selamat.

"Kalau masalah-masalah tersebut bisa ditangani dengan baik maka keturunan warga kuran mampu itu ke depan bisa lebih mampu, sehingga kemiskinannya tidak 'diwariskan' pada keturunannya dan itulah yang menjadi sasaran dari PKH," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011