Lebak, (ANTARAbanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melibatkan mantri keliling, bidan desa, tim gerak cepat yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Maman Sukirman, Kamis, mengatakan, selama ini pelayanan kesehatan dinilai cukup baik karena petugas medis sudah menjangkau pelosok-pelosok desa terpencil.
Petugas medis tersebut di antaranya bidan desa, mantri keliling sehingga dapat menekan angka kesakitan dan angka kematian ibu serta bayi.
Begitu juga tim gerak cepat untuk mengambil tindakan pencegahan penularan penyakit menular jika kasus muncul di daerah tersebut.
Pelayanan ini, kata dia, salah satu upaya kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut dia, petugas medis yang ditempatkan di desa-desa terpencil, selain mengobati warga juga melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan itu sebagai bentuk promosi kesehatan, pencegahan, pengobatan dan menindaklanjuti temuan kasus penyakit.
Dengan penyuluhan itu, kata dia, pihaknya optimistis ke depan tingkat derajat kesehatan masyarakat meningkat.
Selama ini, kata dia, Puskesmas tugasnya hanya melayani pengobatan saja dan belum melakukan tindakan promosi kesehatan dan pencegahan.
"Saya yakin kalau promosi kesehatan ini berhasil maka angka kesakitan bisa berkurang," katanya.
Sementara itu, seorang petugas Mantri Keliling di Desa Ciapus Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Ervan mengaku pihaknya setiap hari rutin melakukan pengobatan juga memberikan penyuluhan kesehatan.
Sejauh ini, kata dia, tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya sudah tidak ditemukan kembali warga terserang diare.
Sebab masyarakat sudah meninggalkan kebiasaan buruk dengan tidak buang air besar di kebun atau sungai.
"Kalau dulu hampir setiap pekan warga di sini terserang diare, namun sekarang tidak ada lagi setelah membuat toilet di rumah masing-masing," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Maman Sukirman, Kamis, mengatakan, selama ini pelayanan kesehatan dinilai cukup baik karena petugas medis sudah menjangkau pelosok-pelosok desa terpencil.
Petugas medis tersebut di antaranya bidan desa, mantri keliling sehingga dapat menekan angka kesakitan dan angka kematian ibu serta bayi.
Begitu juga tim gerak cepat untuk mengambil tindakan pencegahan penularan penyakit menular jika kasus muncul di daerah tersebut.
Pelayanan ini, kata dia, salah satu upaya kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut dia, petugas medis yang ditempatkan di desa-desa terpencil, selain mengobati warga juga melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan itu sebagai bentuk promosi kesehatan, pencegahan, pengobatan dan menindaklanjuti temuan kasus penyakit.
Dengan penyuluhan itu, kata dia, pihaknya optimistis ke depan tingkat derajat kesehatan masyarakat meningkat.
Selama ini, kata dia, Puskesmas tugasnya hanya melayani pengobatan saja dan belum melakukan tindakan promosi kesehatan dan pencegahan.
"Saya yakin kalau promosi kesehatan ini berhasil maka angka kesakitan bisa berkurang," katanya.
Sementara itu, seorang petugas Mantri Keliling di Desa Ciapus Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Ervan mengaku pihaknya setiap hari rutin melakukan pengobatan juga memberikan penyuluhan kesehatan.
Sejauh ini, kata dia, tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya sudah tidak ditemukan kembali warga terserang diare.
Sebab masyarakat sudah meninggalkan kebiasaan buruk dengan tidak buang air besar di kebun atau sungai.
"Kalau dulu hampir setiap pekan warga di sini terserang diare, namun sekarang tidak ada lagi setelah membuat toilet di rumah masing-masing," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011