Merak (ANTARABanten) - Puluhan wartawan media elektronik dan cetak, Selasa,  melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banten, mereka mengutuk pejabat setempat yang melakukan pengusiran terhadap jurnalis.

"Saya minta Kasi Keselamatan Kapal Adpel Kelas I Banten, Hasan Basri ditindak, karena melakukan perbuatan tidak senonoh dengan melakukan pengusiran terhadap wartawan TVRI dan Harian Kabar Banten yang hendak konfirmasi atas kandasnya kapal," kata Ketua Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia Wibowo Sangkala.

Dia menjelaskan, sikap yang dilakukan oleh Hasan Basri tidak mencirikan seorang pejabat publik.

"Harusnya pejabat seperti itu, tidur aja dan jangan menjadi pejabat publik," katanya.

Oji Syaputera, wartawan media cetak lokal menyesalkan tindakan yang dilakukan  Hasan Basri, dan dinilainya sebagai perbuatan yang bodoh.

"Tindakan Hasan Basri merupakan perbuatan bodoh dan tiddak sepantasnya dilakukan, karena itu dia meminta maaf kepada wartawan yang sudah di usir," kaktanya.

Pernyataan Hasan Basri pada dua wartawan yang hendak konfirmasi masalah kandasnya kapal dengan mengatakan,"'konfirmasi ke Tuhan aja atau ke Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofiska", menurut dia, sangatlah tidak etis dan tak pantas.

Apalagi, kata dia, sebelumnya wartawan yang bersangkutan sudah membuat janji dengan pimpinan Adpel Kelas I Banten.

Iffan, wartawan media lokal lainnya meminta Hasan Basri untuk pergi dari Banten, dan mengancam akan  mengungkap kasus-kasus yang ada di Adpel Kelas I Banten.

Pada Senin (27/12), wartawan  TVRI Jata Wirnata dan Harian Kabar  Banten Ikhwan Bakhtiana yang hendak konfirmasi kandasnya kapal, diusur oleh Kasi Keselamatan Kapal Adpel Kelas I Banten Hasan Basri.

Selain mengusir kedua wartawan itu, Hasan Basri juga mengeluarkan pernyataan kurang etis dengan berkata, "Konfirmasi ke Tuhan aja atau ke BMKG".

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010