Realisasi penerimaan pajak di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten pada tahun 2020 sampai pertengahan Desember mencapai nilai Rp42,6 triliun, belum mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp58,5 triliun.
Kepala Kanwil DJP Banten Jatnika pada acara media gathering melalui virtual, Rabu (16/12) mengatakan meskipun penerimaan pajak baru mencapai 87,9 persen, namun nilai sebesar itu lebih tinggi 6 persen dari penerimaan nasional.
Ia menjelaskan, pandemi covid-19 yang saat ini masih mewabah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya penerimaan pajak di tahun 2020. "karena ada beberapa perusahaan yang terdampak dengan adanya virus tersebut," katanya.
Kontribusi sektor usaha yang terbesar memberikan sumbangan dalam penerimaan pajak di Banten, sampai saat ini masih andil dari sektor industri pengolahan, kemudian perdagangan besar, jasa keuangan dan pertambangan serta konstruksi.
Meskipun belum mencapai target yang ditetapkan, namun dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) mampu melampaui penerimaan diatas 100 persen, yaitu KPP Kosambi dan KPP Tangerang Barat.
Kabid P2Humas Kanwil DJP Banten Sahat Dame Situmorang mengatakan upaya yang akan terus dilakukan Kanwil DJP Banten kedepan agar target bisa tercapai yaitu meningkatkan kepatuhan perpajakan di Banten.
"Meskipun Pandemi Covid-19 masih berlangsung, tapi teman-teman di KPP tetap optimis akan mampu mengajak wajib pajak meningkatkan kepatuhan perpajakannya," kata Situmorang.
Sementara itu, Kepala Bidang Data & Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Banten Subandi mengatakan, sehubungan dengan belum tercapainya target penerimaan pajak yang ditetapkan pada 2020 dan dikhawatirkan masih berlangsungnya covid-19, maka target penerimaan pajak tahun 2021 ditetapkan dibawah target 2020, yaitu sebesar Rp47,6 triliun.
"Kami masih mengkhawatirkan pandemi Covid-19 belum berakhir, dan lagi pula dampaknya telah mengakibatkan puluhan perusahaan berhenti beroperasi dan pindah lokasi," kata Subandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Kepala Kanwil DJP Banten Jatnika pada acara media gathering melalui virtual, Rabu (16/12) mengatakan meskipun penerimaan pajak baru mencapai 87,9 persen, namun nilai sebesar itu lebih tinggi 6 persen dari penerimaan nasional.
Ia menjelaskan, pandemi covid-19 yang saat ini masih mewabah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya penerimaan pajak di tahun 2020. "karena ada beberapa perusahaan yang terdampak dengan adanya virus tersebut," katanya.
Kontribusi sektor usaha yang terbesar memberikan sumbangan dalam penerimaan pajak di Banten, sampai saat ini masih andil dari sektor industri pengolahan, kemudian perdagangan besar, jasa keuangan dan pertambangan serta konstruksi.
Meskipun belum mencapai target yang ditetapkan, namun dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) mampu melampaui penerimaan diatas 100 persen, yaitu KPP Kosambi dan KPP Tangerang Barat.
Kabid P2Humas Kanwil DJP Banten Sahat Dame Situmorang mengatakan upaya yang akan terus dilakukan Kanwil DJP Banten kedepan agar target bisa tercapai yaitu meningkatkan kepatuhan perpajakan di Banten.
"Meskipun Pandemi Covid-19 masih berlangsung, tapi teman-teman di KPP tetap optimis akan mampu mengajak wajib pajak meningkatkan kepatuhan perpajakannya," kata Situmorang.
Sementara itu, Kepala Bidang Data & Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Banten Subandi mengatakan, sehubungan dengan belum tercapainya target penerimaan pajak yang ditetapkan pada 2020 dan dikhawatirkan masih berlangsungnya covid-19, maka target penerimaan pajak tahun 2021 ditetapkan dibawah target 2020, yaitu sebesar Rp47,6 triliun.
"Kami masih mengkhawatirkan pandemi Covid-19 belum berakhir, dan lagi pula dampaknya telah mengakibatkan puluhan perusahaan berhenti beroperasi dan pindah lokasi," kata Subandi.
Editor : Ridwan Chaidir
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020