Anggota komisi II DPRD Kota Cilegon, Muhammad Ibrohim Aswadi, menilai banjir bandang di Kota Cilegon yang terjadi saat ini merupakan terparah sepanjang sembilan tahun terakhir, banjir  terjadi di Pintu Air, Penauan, Kebanjiran Kubangsari, Tegalratu, randakari, samangraya dan lainnya.

Ibrohim di Cilegon, Jumat mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 02.00 Wib dibeberapa titik rumah warga, bahkan  ada yang mencapai ketinggian kurang lebih dua meter.

"Kehawatiran masyarakat akan terjadinya banjir rutin sudah sering kita sampaikan kepada pemerintah daerah dan pihak industri disaat belum memasuki musim penghujan, agar pemerintah bersama sama industri untuk melakukan langkah-langkah penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran disepanjang sepadan aliran kali yang ada, dari hulu sampai ke hilir dengan dibangun komunikasi dan berbagi tugas antara pemerintah dan pihak industri, seperti yg selama ini sudah berjalan," katanya.

Menurutnya, dengan terjadinya banjir terpuruk selama sembilan tahun terakhir, mulai tadi malam sampai detik sekarang masih belum surut.

"Maka saya sebagai anggota DPRD Fraksi Persatuan Demokrat dan Anggota Komisi II, mendorong dan sekaligus mendesak kepada pemerintah daerah cq.dinas terkait agar segera melakukan penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dam pelebaran di sepadan daerah aliran kali yang ada dari hulu terus sampai ke daerah hilir, pintu air, kubangsari, tegalratu dst, menuju ke hilir yang melintasi jalur industri yang menuju laut lepas. 

Ia berharap, disamping penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran disepadan aliran kali dari hulu ke hilir, perlu juga gorong-gorong rel kereta api yang ada di pintu air , penauan, kebanjiran dan seterusnya agar diperlebar.

"Gorong-gorong jalan raya Cilegon Anyar, titik pintu air-penauan, tegalratu dan lainnya juga perlu diperlebar. Disamping itu pula, dibeberapa titik diareal industri KS, dari kubangwelut menuju PT DST perlu dibuat sodetan baru yang langsung menuju ke laut lepas," katanya.

Ia menambahkan, dibeberapa titik yang kondisi perkampunganya sangat rendah, seperti pintu air- penauan, ciriu dan tegalratu, agar dibuatkan tiga titik tandon yang berfungsi untuk menampung debit air yang cukup tinggi, sebelum diteruskan, dibagi dan kemudian dibuang ke hilir atau laut lepas.

"Semoga ini menjadi alternatif solusi disatu sisi, disisi lain, hal itu juga selalu menjadi aspirasi yang secara terus menerus setiap kami melakukan reses. Semoga mengenai banjir rutin tahunan di tengah masyarakat bisa segera teratasi secara baik dan bersama sama. Dan saya pikir, pihak pemerintah bisa juga untuk mengajak duduk bersama membangun komunikasi untuk menggandeng pihak industri sebagai yang memanfaatkan wilayah hilir atau sekitaran laut lepas untuk diajak bersama memikul beban yang ada secara bersama sama," ujar Ibrohim.

Lebih jauh Ibrohim menjelaskan, penataan banjir ini harus terintegrasi dari hulu area JLS, area gunung-gunung yang dikeruk harus direboisasi, dan area aliran kali dari daerah JLS di keruk, di lebarkan, dan area tengah gorong-gorong rel dan gorong gorong jalan cilegon -Anyar harus dilebarkan, sedangkan di Area Hilir, Area Industri harus ada LWS dan sodetan kanal baru di area industri KS, KIEC dan seterusnya yang ke laut lepas.

Ditambah, kata dia, Industri harus menyiapkan dan memberi lahanya untuk sodetan kanal baru area pembuangan air yang cukup memadai dan lebar dari pemukiman ke laut lepas, dan industri juga harus memenuhi ruang terbuka hijau kawasan Industri yg hampir seluruh industri tidak memiliki cukup RTH.

Penyelesaian dan penataan banjir harus ada political will yang focus dan ketegasan dari pemerintah.

Penataan dan penyelesaian banjir ini harus cepat, agar tidak terus terulang tanpa solusi yg pasti.Dan penataan masalah banjir yg ada, harus terintegrasi dengan baik dari hulu sampai ke hilir, dimana kawasan hulu khususnya area Jls, dimana area gunung gunung, bukit (galian c) yg dikeruk harus ditata, direkondisi dan direboisasi, dan area aliran kali dari daerah jls harus juga di keruk, di lebarkan.

"Mereka harus bersama sama bertanggung jawab, dan area tengah harus ada LWS dan Gorong gorong Rel kereta api dan gorong gorong jalan raya cilegon -anyar harus ditambah dan dilebarkan, sedangkan di Area Hilir yang langsung ke laut khususnya Area Industri harus memberikan lahan untuk Sodetan kanal baru di area industri Ks, Kiec, pelindo, Fikgs dst yg diharapkan mampuh mengurai debit air langsung ke laut lepas," katanya.
 

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020